Jin Pyo siap menembak. Nana berdiri dalam kegelapan dan Yoon Sung lari secepat mungkin ke tempat Nana. Jin Pyo membidik dan Yoon Sung tepat waktu mendorong Nana jatuh. Yoon Sung langsung lari dari situ. Tapi dia tidak sadar kalau kalungnya jatuh. Nana mengambilnya. Sementara di saat bersamaan, mobil SWAT team tiba. Mereka langsung menyerbu masuk ke dalam gedung dimana Jin Pyo berada. Jin Pyo segera membereskan barang2nya dan turun dengan tenang. Jin Pyo menekan tombol lift dan berencana turun di satu lantai dibawahnya. Tapi tim SWAT sudah menutup semua pintu keluar dan mengatur agar semua lift menuju lantai satu. Jin Pyo mulai tegang, ia mengeluarkan pistol dan bersiap membela diri. Tim SWAT bersiap di depan lift dengan senjata dalam keadaan siap tembak. Tiba-tiba bagian atas lift terbuka dan Yoon Sung muncul sambil mengulurkan tangan ke ayahnya. (Jangan tanya bagaimana dia melakukannya, City Hunter gitu lo..) Jin Pyo kaget, Yoon Sung! Yoon Sung menarik Jin Pyo ke atas dan menutup tutup lift. Jadi ketika lift tiba di lantai dasar, tim SWAT kaget karena lift kosong! Yoon Sung dan Jin Pyo berusaha kabur keluar. Paman Shik Joon yang menjemput mereka. Polisi berusaha mengejar mereka tapi mobilnya terhalang oleh truk yang dikemudikan Kim Sang Gook untuk memperlambat mereka. Polisi marah2, apa yang kalian lakukan? cepat pindahkan! Kim Sang Gook tidak bersedia, ia berkata justru harus memeriksa CCTV dulu, siapa sebenarnya yang salah. Yoon Sung, Jin Pyo, dan Shik Joon bisa lari dengan aman. Jin Pyo marah, apa kau yang mematikan lampu? Yoon Sung mengaku, ya. Itu aku. Jin Pyo : Kita sudah sepakat kalau siapapun yang lebih dulu menemukan target kedua yang harus mengurusnya! Yoon Sung : Untuk mencapai satu tujuan, kita harus beradaptasi. Aku mempelajarinya darimu, Ayah. Shik Joon mencoba mencairkan suasana dengan memberi salam, Kapten..bertemu dengan anda seperti ini agak aneh, ya. Jin Pyo tidak menggubris, ia tetap marah karena Yoon Sung merusak kesempatan-nya membunuh musuhnya. Yoon Sung : Meskipun kau membunuh Seo Yong Hak, lalu apa? apa semuanya akan berakhir dengan balas dendam? Yoon Sung menjelaskan, kalau mereka membunuh Seo Yong Hak sekarang, masyarakat akan berpikir dia dibunuh karena pemilu yang akan datang dan kejahatan-nya akan tetap tersembunyi. Yoon Sung : Dia hanya akan menjadi martir untuk demokrasi, begitu beritanya disiarkan oleh media. Apa itu yang kau inginkan? Mulai sekarang, keamanan akan ditingkatkan. Balas dendam akan sulit. Jin Pyo : Jadi kau ingin menyerah? Yoon Sung : Jika aku ingin menyerah sekarang, aku tidak akan memulainya. Ayah, kumohon bantu aku. Jin Pyo menghela nafas, tapi dia tidak marah lagi. Seo Yong Hak dan keluarganya sudah dibawa ke RS. Nana dan rekan2nya menyusul kesana. Seo Yong Hak baik2 saja. Tapi istrinya syok dan harus bed-rest. Mungkin Ny. Seo punya sakit jantung. Seo Yong Hak berkata jika saja lampu tidak mati, pasti akan ada yang tertembak. Anak Seo Yong Hak berkata ia berharap kena tembak. Ibu dan ayahnya kaget, apa? Bukan tertembak sampai mati, tapi terluka agar tidak perlu ikut Wamil. Seo Yong Hak kesal : Dong Hoon kau harus pergi. Aku ini pahlawan perang dan mulai berkarir sebagai Menteri Pertahanan. Dari semua anakku, bagaimana kau bisa tidak ikut Wamil? Dong Hoon membela diri, tapi kedua kakak juga tidak pergi, kenapa aku harus pergi? Dong Hoon : Ayah, aku benar2 terluka, aku luka saat olah raga. Meskipun sudah dioperasi, rasanya masih sakit kalau aku jalan. Seo Yong Hak marah dan ia tidak peduli. Seo Yong Hak ingin menangkap orang yang berani menembaknya. Dong Hoon, bagaimanapun kau harus pergi! Lalu ia pergi. Dong Hoon merengek pada ibunya, Ibu..bukankah ibu berkata akan meyakinkan ayah? Ibunya juga kesal, kau seharusnya membaca atmosfirnya sebelum buka mulut. Apa ini saat yang tepat untuk membicarakan masalah tidak ikut Wamil? Kau benar2 bodoh. Seo Yong Hak bertemu Nana dan Eun Ah diluar. Nana sedikit tergores wajahnya. Seo berterima kasih pada Nana, saat itu jika kau tidak menggunakan cahaya dari ponselmu, keluargaku dan aku tidak akan tahu dimana harus bersembunyi. Nana berkata itu memang tugasnya sebagai petugas keamanan. Seo berkata sekarang ia mengerti kalau menjadi Presiden itu tidak gampang. Nana berkata kalau Seo tampak tenang. Seo : Tentu saja, aku sudah mengalami 4 dekade mendengar suara tembakan. Sekretaris Seo berkata kalau media sudah siap. Seo Yong Hak sebenarnya ingin langsung menemui media, tapi sekretaris atau jurkam-nya usul, bagaimana kalau mengatakan pada masyarakat tentang penderitaan yang harus anda alami? Anda harus ke RS sebelum menerima interview. Ini akan bagus untuk image anda. Seo Yong Hak : Ya, baiklah, baiklah..seperti ini lebih baik. Lalu mengikuti saran jurkamnya. Nana berubah wajahnya saat melihat sandiwara politik di depannya. (welcome to the real world...) Jin Pyo mampir ke apartemen Yoon Sung dan ia setuju membantu anaknya. Jin Pyo : Seperti katamu, kita punya tujuan sama. Shik Joon mendekat sambil membawa minuman, Kapten, anda bijaksana. Ini bisa dikatakan dua kepala lebih baik daripada satu strategi. Shik Joon menawarkan ginseng merah, tapi keduanya tidak minum. Yoon Sung berkata kalau Seo Yong Hak lebih populer baik di militer maupun di masyarakat, dibandingkan Lee Kyung Wan. Ada satu kelemahan Seo Yong Hak, yaitu ..sepatu boot. Yoon Sung : Karena kualitas sepatu boot yang jelek, para tentara tidak puas. Jin Pyo heran, kenapa tidak mengganti pemasok saja. Masalahnya, kata Yoon Sung, Seo Yong Hak adalah CEO perusahaan sepatu itu dan sulit berurusan dengan Menteri Pertahanan. Yoon Sung menambahkan, dan ketiga putra Seo Yong Hak mangkir dari kewajiban Wamil. Jin Pyo sekarang kaget, semuanya? ketiga-tiganya? Jin Pyo pulang dan Kim Sang Gook tanya apa Jin Pyo benar2 akan membiarkan Yoon Sung mengurus ini? Bagaimana jika dia menangkap Seo Yong Hak? Jin Pyo : Kalau saatnya tiba, aku akan mengatasi masalah itu dengan caraku. Paginya, Jaksa Kim dan bossnya mendapat surat keluhan tentang Seo Yong Hak. Sudah biasa surat seperti ini, tapi yang satu ini memberikan detil mengenai rekening2 dan juga masalah korupsi. Boss minta Jaksa Kim menyelidiki dengan seksama, cari tahu apa tuduhan ini benar. Jaksa Kim : Apa ini maksudmu? kau sudah jadi semakin malas. Bossnya ketawa. Lalu Jaksa Kim memeriksa lagi rekaman CCTV dalam lift. Ia kaget, ada yang sengaja menghalangi pandangan CCTV! Jaksa Kim meminta anak buahnya mengulang lagi rekaman, dan terlihat Jin Pyo menekan tombol lift tanpa mengenakan sarung tangan. Jaksa Kim : Identifikasi semua sidik jari yang ada di sekitar tombol lantai 41! Bibi Nana masuk sambil membawa banyak surat, ia menegur rekannya, petugas Jang Pil Jae, sebenarnya berapa kartu kredit yang kau miliki? Ini semua tagihanmu. Lalu ada undangan untuk Jaksa Kim. Kim heran, undangan pesta ulang tahun? Bibi Nana berkata hadiahnya akan semakin besar akhir2 ini. Yoon Sung dan Nana bertemu di koridor Blue House. Yoon Sung berkata ia dengar tentang tindakan heroik semalam, bahkan ada luka di wajahmu, sepertinya lumayan serius. Nana dengan dingin berkata ia hanya melakukan tugasnya. Yoon Sung : Apa kau bukan wanita? Apa kau tidak takut terluka? Tapi benar, lebih mudah jadi pengawal dengan wajah seram. Nana : Untuk menghadapi mereka yang bercanda denganku, tentu saja aku harus punya penampilan seram. Seperti apa wajahku, bukan urusanmu Lee Yoon Sung! Nana mendapat surat lagi, yaitu perintah pengosongan dari pengadilan. Nana bingung dan telp bibinya. Ini konfirmasi kalau petugas Kim memang bibi Nana. Nana berkata ia dapat surat pengosongan. Bibinya berkata jika Nana tidak segera mengosongkan rumah, mereka akan mengusirmu. Nana bingung. Bibinya minta Nana tinggal saja bersama mereka. Tapi Nana tahu diri, rumah bibinya juga terlalu kecil, cuma dua kamar dengan 5 orang. Nana hanya minta dicarikan kontrakan yang murah. Jaksa Kim juga mendengar percakapan Petugas Kim dan ia mencoba membujuk pemilik apartemen Nana tapi tidak berhasil. Yoon Sung ada di dekat Nana dan mendengar percakapan-nya. Ia segera telp Shik Joon. Yoon Sung meminta Shik Joon membeli apartemen Nana. Shik Joon menemui pemilik restoran itu. Shik Joon membujuknya untuk menjual apartemen-nya kembali padanya. Pria itu justru curiga, tadi ada juga yang ingin membelinya dan sekarang kau. Ada apa sebenarnya/ Shik Joon kesal, dasar brengsek! dulu aku suka judi dan hampir kehilangan tanganku, demi menolongku, ayahku harus menjual rumah ini. Sekarang aku sudah punya uang, dan ayahku ingin mati di rumah itu. Apa kau tidak akan berbakti pada orang tuamu? Pria itu tetap menolak. Shik Joon mengancam, restomu ini bagus juga, bisa dijadikan motel, jika aku menyebarkan gosip, maka restomu ini bisa bangkrut. Shik Joon lalu bicara dengan bahasa yang cepat dimengerti, yaitu mengeluarkan uang tunai, aku akan membayarmu. Ini sejuta Won, sejuta lagi.. Pria itu mulai tertarik, tapi tetap berkeras dan berkata, aku membayar pajak besar untuk rumah itu! Shik Joon : Aku mengerti..aku mengerti. Ini sejuta lagi, tambah sejuta, ada tambahan 2 juta Won. Pria itu masih bicara, menurut gosip, akan ada rencana pembangunan kembali? Shik Joon : Ah kau ini! Aku akan memberimu 1 juta lagi, dan 1 juta lagi, 2 juta dan 2 juta. Pria itu memanggil Shik Joon sebagai boss! dia masih ingin bicara tapi Shik Joon jadi kesal, berapa? berapa yang kau inginkan? Ayo kita tentukan saja. Shik Joon mengancam dengan memasukkan uangnya lagi, lupakan saja! kau tidak mau ini kan? Pria itu langsung mencegahnya, memang beda kalau mentahnya diperlihatkan lebih dulu ya hahaha.. Pria itu setuju menjual apartemen-nya ke Shik Joon. Itu uang hanya untuk membujuknya saja lo..sekitar 10 juta Won! Jaksa Kim mengirim surat untuk Nana : "Nona Kim Nana, apa kau baik-baik saja? Saat aku menghadapi masalah, aku selalu ingat kalimat ini. Aku tidak takut pada bayangan. Karena tidak jauh darimu, ada cahaya." Jaksa Kim menemui Soo Hee, ia menunjukkan undangan itu. Sae Hee tersenyum, sepertinya Hyun Jun (teman mereka) mengira kita masih bersama. Soo Hee berkata kalau Nana akan datang karena ia mengundangnya. Sae Hee minta Yeong Jo menemui Nana sebelum pergi. Nana dan Yoon Sung sedang melepas keluarga Mi Jin pindah dari apartemen itu. Ayah mereka kembali untuk menjemput mereka dan kedua anak itu tampak gembira bertemu ayahnya lagi. Ayah Mi Jin berterima kasih pada Nana, aku benar2 minta maaf Nana. Nana : Terima kasih karena kau kembali. Mi Jin, Do Jin, jangan nakal. ok? Do Jin memberikan hadiah pada Yoon Sung dan Nana. Mi Jin menjelaskan Do Jin ingin memberikan hadiah untuk unni dan oppa, dia memberikan yang paling berharga. Selamat tinggal! Yoon Sung melihat mainan Pororo di tangannya, mengapa dia memberiku ini? Nana minta Yoon Sung menerima saja, itu yang paling berharga yang dimilikinya. Yoon Sung juga melihat ada tensoplas gambar pororo untuk Nana, maka ia langsung menempelkan pororo-plast itu di pipi Nana. Yoon Sung : Aku kan sudah bilang untuk memakai plester yang tidak meninggalkan bekas. Kim Nana, meskipun wajahmu adalah senjata, apa kau tidak bisa menghargainya? Apa kau mau pamer kalau kau sudah kerja keras? Aku paling benci wanita sepertimu. Sebagai wanita, kau sama sekali tidak mengurus dirimu sendiri. Atau tahu bagaimana berpenampilan. Dan kau hidup biasa saja. Nana jadi marah lagi : Lee Yoon Sung, aku akan mengurus diriku atau tidak, aku tidak harus mendengarmu bicara mengenai ini. Aku tidak sepertimu yang punya banyak hal baik. Aku bahkan tidak punya waktu untuk memberi plester. Kalau aku memikirkan tentang masalahku, kepalaku..sudahlah lupakan saja. Ada tukang pos datang dan memberikan kartu pos untuk Nana. Nana senang sekali, dari Paman Kaki Panjang! Nana bergegas pergi. Yoon Sung teriak, hei Kim Nana kau mau kemana? Nana pergi saja, dan Yoon Sung masuk mobil lalu mengikutinya. Nana protes, kau mengikutiku? Yoon Sung : Aku cuma mengikuti GPS :) Nana pergi menemui Dokter Soo Hee, kakak! Soo Hee tersenyum. Yoon Sung juga turun dari mobil. Nana kesal kenapa mengikutiku? Tidak, kata Yoon Sung. Ia punya urusan dengan Soo Hee. Nana heran, ia baru tahu kalau Yoon Sung dan Sae Hee saling kenal. Sae Hee membenarkan, waktu itu Lee Yoon Sung-ssi sudah membantuku. Yoon Sung berkata ingin memelihara anak anjing, dan ingin minta nasihat. Nana menunjukkan surat dari Paman Kaki Panjang-nya pada Soo Hee dan memuji tulisan tangannya. Nana membacakan kalimat terakhir yang disukainya. Membuat Yoon Sung mencibir. Tapi Nana tidak mempedulikan Yoon Sung. Yoon Sung menyindir, kalimat itu sengaja dipilih oleh pria untuk menggoda wanita. Nana : Lee Yoon Sung-ssi! Yoon sung : Jangan pedulikan aku, lanjutkan saja. Jaksa Kim muncul dari dalam kantor Soo Hee. Aku harus pergi, Soo Hee Nana menyapanya. Yoon Sung sebal melihatnya. Nana heran, Jaksa Kim kenal Soo Hee juga? Soo Hee : Kami jadi teman sejak 10 tahun lalu. Jaksa Kim mencemaskan wajah Nana. Nana berkata ini luka dalam tugas. Soo Hee berkata kalau Nana baru membaca kartu pos dari Paman Kaki Panjang. Yoon Sung menyindir Jaksa Kim dengan surat Paman Kaki Panjang. Yoon Sung mengutip kalimat terakhir yang disukai Nana dan mengejek kalau pri itu pasti aneh juga membosankan. Jaksa Kim merah wajahnya. Soo Hee mencairkan suasana dengan mengundang mereka semua masuk untuk minum kopi. Mereka menunggu kopi dari Soo Hee sambil menonton TV. Kebetulan ada siaran berita tentang Mantan Menteri Pendidikan, Kim Jong Shik yang memberikan beasiswa pada banyak siswa. Jaksa Kim terlihat bangga dengan apa yang dilakukan ayahnya. Tapi tiba-tiba Nana minta channel-nya diganti. Jaksa Kim : Ada apa? Nana teringat kecelakaan yang menimpa ayahnya dan ia berkata tidak menyukai Kim Jong Shik secara pribadi. Soo Hee memberikan dog-food untuk Nana, terima kasih karena mau merawat anjing yang tidak punya tuan. Jaksa Kim mengantar Nana dan membawakan dog-foodnya. Yoon Sung dan Jaksa Kim rebutan lagi untuk mengantar Nana. Tapi kali ini Nana memilih Jaksa Kim. Yoon Sung ditinggal begitu saja di depan pet shop Soo Hee. Soo Hee terlihat geli, kau berteman dengan Nana, ya kan? Yoon Sung membenarkan. Kami kerja di departemen yang berbeda, tapi dia instruktur bela diriku di Blue House. Soo Hee tersenyum : Tidak heran kalau kalian bertengkar. Soo hee tanya lagi, bukankah tadi Yoon Sung akan merawat anak anjing? Yoon Sung berkata lain kali saja. Yoon Sung pergi dan melewati apotik. Ia melihat Jaksa Kim melepas plester pororo Nana dan menempelkan plester yang tidak berbekas. Yoon Sung kesal melihatnya. Ia melemparkan plester yang sama ke bangku di sebelahnya. Nana tanya tentang kecelakaan lalu lintas 10 th lalu, ia ingin tahu apa kasusnya masih bisa diselidiki lagi? Jaksa Kim terlihat resah dan berkata kalau kasusnya sudah ditutup. Tapi mungkin bisa saja, hanya akan sulit. Jaksa Kim : Apa kau tahu sesuatu yang perlu diselidiki lagi? Nana : Ya. Ada yang harus kuketahui kebenaran-nya, saat itu aku masih terlalu muda. Nana bertekad akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jaksa Kim menghela nafas. Kemungkinan besar mantan Menteri Kim terlibat dalam kecelakaan ini. Nana pulang dan membaca semua kliping berita tentang Menteri Kim Jong Shik. Nana terlihat bahagia saat membaca surat dari Paman Kaki Panjangnya. Yoon Sung kirim sms, kau terlihat lebih baik kalau pakai plester pororo. Nana kesal dan tidak membalas sms Yoon Sung. Yoon Sung menunggu balasan sms Nana, ayo balas..balas..masih belum balas? Paman Shik Joon mendekat sambil bicara di telp, ya dia sudah pulang. Shik Joon minta Yoon Sung menyalakan TV. Ternyata Jin Pyo ingin melakukan video-chat dengan Yoon Sung, apa kau sudah dengar kabar tentang Seo Yong Hak? Yoon Sung : Saat ini Seo Yong Hak sekali lagi menolak pengenalan senjata dari Mars Inc karena ada masalah. Tapi pertama kalinya militer mengambil senjata dari Mars inc adalah saat Seo Yong Hak menjadi Menteri Pertahanan keamanan. Benarkah? tanya Jin Pyo. Yoon Sung berkata kalau saat itu, masalah yang timbul mengenai senjata tidak diungkap. Ini aneh. Direktur Mars adalah Hodson dan dia akan tiba di Korea Selatan dalam 3 hari. Yoon Sung akan menyelidiki hal ini. Jin Pyo terlihat puas. Jin Pyo menawarkan Yoon Sung makan, Yoon Sung sudah makan. Kau sudah makan, Ayah? Jin Pyo mengeluh, kakinya sakit karena arthritis. Yoon Sung tanya apa dia perlu kesana, atau paling tidak paman? Jin Pyo menolaknya dan memutus telp. Paman Shik Joon cemas, aigoo...Kapten sudah mulai tua, dulu dia tidak pernah mengeluh sakit apapun. Yoon Sung meraba kalungnya dan ia kaget karena ternyata hilang! Disaat yang sama, Nana memperhatikan kalung yang ditemukannya. Chun Jae Man dan Seo Yong Hak bertemu. Mereka kesal, siapa penjahat itu? Chun : Kudengar ada pertanyaan yang diajukan tentang sepatu boot cacat yang diproduksi perusahaanmu. Chun berpikir mungkin saja pihak Mars akan berbalik menyerang Seo Yong Hak itulah mengapa ia mengirim sniper. Tapi menurut Seo bukan pihak Mars, kemungkinan besar ada hubungan dengan peristiwa th 1983. Seo : Saat itu waktu Lee Kyung Wan dikirim ke kantor Jaksa, ada ID militer di lehernya, apa kau masih ingat? Seo sudah melacak nama2 prajurit itu dan mereka sepertinya anggota pasukan khusus yang menghilang. Mereka menghilang Oktober 1983. Seo dan Chun resah, mereka pasukan khusus yang dikirim ke Korut. Kita menentangnya, kan? Bagaimana kalau masyarakat tahu, jika pasukan khusus itu kita bunuh dengan tangan kita sendiri? Kita berdua akan tamat. Chun Jae Man minta asisten-nya untuk melacak City Hunter. Orang itu muncul bersamaan kedua anak itu, dia datang ke tempat dimana anak-anak itu berada. Chun : Kau harus menyelidiki anak-anak itu, pasti ada hubungan antara dia dengan kedua anak itu. Chun Jae Man juga meminta memperkuat keamanan disekitarnya, tambahkan 20 orang lagi yang bisa dipercaya. Presiden Choi jalan-jalan ditaman Blue House sambil merenung, apa Jin Pyo? Presiden mengingat pertemuan-nya dengan ibu Yoon Sung. Kalau ternyata Jin Pyo mengambil putranya 28 th lalu. Presiden : Jin Pyo...sampai kapan akhirnya kau bisa melepaskan semuanya? Da Hye jalan mendekati ayahnya dan melihat ke arah yang sama dengan ayahnya. Presiden kaget, kau mengejutkanku. Da Hye : Ayah, apa kau melihat UFO? kenapa kau selalu melamun kalau melihat langit? Da Hye datang untuk membujuk ayahnya agar menjadikan Lee Yoon Sung sebagai tutornya. Kali ini aneh ayah, aku benar2 ingin belajar. Staf IT Blue House harus latihan judo. Ki Joon beberapa kali dibanting oleh Eun Ha. Kau sama sekali tidak punya kekuatan, ayo dengan kekuatan, lagi! Ki Joon sudah sekian kalinya dibanting, bahkan Eun Ha sempat menggodanya saat Ki Joon terbaring di pangkuan Eun Ha. Kau terlihat lucu! Ki Joon langsung berdiri, wanita ini, kenapa kau menyentuhku? Kepala bagian langsung menegur Ki Joon, apapun gender-nya, kau harus menghormati dia karena dia adalah instrukturmu. Tidak jauh dari pasangan itu, Yoon Sung juga diajari teknik judo oleh Nana. Tapi Yoon Sung sama sekali tidak menghiraukannya. Nana tersinggung, kalau ada yang mengajarimu, kau harus memperhatikan dan belajar. Yoon Sung : Aku bukan anggota keamanan, kenapa aku harus mempelajari ini? Nana : Begitu? Apa kau pikir kau kerja di tempat yang biasa saja? Yoon Sung : Itu sebabnya kau harus melindungi aku. Nana menyindir, ada orang yang menyelidiki sampai malam hanya untuk menangkap sniper. Apa kau tidak merasa malu? Maksud Nana, Jaksa Kim. Yoon Sung kesal, Kim Nana, jadi karena orang itu maka kau mau memakai plester tanpa bekas itu? Lalu dengan kecepatan yang mengherankan, Yoon Sung membanting Nana. Nana justru teringat dengan gaya orang yang menyelamatkannya saat ada penembak gelap itu. Nana sedikit syok. Tapi Yoon Sung terus saja bicara, untuk orang itu, kau lebih ingin terlihat sebagai wanita, ya kan? Nana : Ya. Untuk orang sebaik Jaksa Kim, akan sangat baik kalau dia melihatku sebagai wanita. Nana jalan pergi, kepalaku sedikit sakit. Tim IT kerja seperti biasa. Tiba-tiba Ki Joon panik, kenapa ini? Foto apa ini? kenapa tidak berhenti? Sistem mereka tiba-tiba menampilkan foto sepatu boot yang rusak. Kepala bagian minta Ki Joon menghentikannya, tapi Ki Joon berkata tidak bisa. Karena serangan ini, sistem-nya overload dan sistem komunikasi jadi lumpuh. Bossnya panik, Ki Joon kau yang bertanggung jawab atas keamanan sistem, ya kan? Ki Joon berkata dia tetap tidak bisa. Yoon Sung akhirnya turun tangan dan berhasil menghentikan serangan foto itu. Boss minta Yoon Sung melacak IP address hacker itu dan mengirimkannya ke kantor polisi. Yoon Sung melihat Ki Joon dengan pandangan curiga. Ki Joon diam saja. Yoon sung bertemu Ki Joon di toilet dan ia heran, kau sengaja melakukannya, ya kan? Ki Joon pura2 tidak mengerti. Yoon Sung berkata dengan kemampuan Ki Joon, kau tidak bisa berkata "aku tidak bisa melakukannya." Yoon Sung : Apa alasannya? mengapa kau tidak melakukannya? Ki Joon : Tidak melakukan apa? Lalu ia buru2 keluar. Anak buah Chun Jae Man sampai di apartemen Nana. Ia mencari alamat Mi Jin. Ternyata Mi Jin sudah pindah dan ada penghuni lain disitu. Saat pria itu akan pergi, justru ia melihat Kim Nana yang naik tangga ke apartemen-nya. Yan Rong ingat, Nana yang sudah mengantar kedua anak itu. Yoon Sung dan rekan2nya sudah selesai kerja. Tapi mereka mencegah Yoon Sung pulang, mereka ingin mengajak Yoon Sung makan malam lalu karaoke. Yoon Sung menolak dengan alasan ia benci bajunya bau daging. Tapi mereka bahkan bersedia mengganti menunya, sampai ke menu sushi yang mahal. Yoon Sung mau tidak mau akhirnya ikut dengan mereka. Mereka pergi ke karaoke dan mendesak Yoon Sung menyanyi (ada apa dengan orang Korea ini, such annoying habit) tapi justru Ki Joon yang menyanyi. Ki Joon sudah mabuk berat. Semua merasa Ki Joon merusak suasana dan minta seseorang mengantar Ki Joon pulang. Yoon Sung langsung mengambil kesempatan untuk kabur, biar aku saja yang mengantar Go Ki joon sunbae! Mereka minta Yoon Sung kembali setelah mengantar, tapi Yoon Sung tentu saja tidak akan kembali. Ki Joon sempoyongan, dan rekannya sudah menelepon sopir pengganti. Yoon Sung kaget saat melihat nama perusahaan sopir pengganti itu, kepala peluru! ah..ini kan..(tempat Nana bekerja) Ki Joon mabuk dan bicara : Anti-hacking apa? Kau tidak tahu apa-apa. Orang yang sama sekali tidak ikut Wamil! (karena Lee Yoon Sung sepertinya pemegang US Green Card) Ki Joon mengaku. Dia memang sengaja tidak menghentikan hacker itu, kau mau apa? Ki Jon cerita tentang seseorang yang dulunya normal dan bahkan atlit Taekwondo, kembali dari Wamil setelah kakinya cacat. Ki Joon : Kenapa aku harus membeli sepatu boot yang jelek? Mengapa membiarkan mereka mengenakan sepatu dengan paku? (Karena pemuda Korea yang ikut Wamil tidak bisa memakai sepatunya sendiri kecuali yang dibagikan oleh kesatuan, dan mereka benar2 hidup dengan sepatu itu) Ki joon menangis, adikku..kena tetanus dari paku itu dan kehilangan kakinya. Nana datang dan melihat Ki Joon serta Yoon Sung. Ki Joon heran melihat Nana, apa kau sopir pengganti itu? Nana tidak bisa menjawab, karena sebagai petugas keamanan dia tidak boleh kerja diluar. Ki Joon nyengir, kau dan Lee Yoon Sung..kalian punya hubungan spesial? Nana menyangkal, tapi Yoon Sung bertanya, apa aku harus mengatakan yang sebenarnya? Ki joon tidak sabar dan menelepon sopir lagi, kenapa dia belum datang juga? Yoon Sung merampas ponsel Nana dan mematikannya. Yoon Sung memasukkan Ki Joon ke bangku belakang dan menyuruh Nana duduk di sebelah Ki Joon. Yoon Sung sendiri yang mengantar Ki Joon pulang. Yoon Sung tanya, kemana? Ki Joon hanya menjawab, lurus saja. Hahaha.. Ki Joon meletakkan kepalanya ke bahu Nana. Yoon Sung kesal dan menyetir dengan zig zag untuk memisahkan keduanya. Yoon Sung menggendong Ki Joon yang mabuk dan menekan bel. Pintu terbuka, seorang pemuda dengan kruk menyambut mereka. Yoon Sung dan Nana tertegun, kaki pemuda itu tinggal satu. Yoon Sung bisa menebak, orang yang dibicarakan Ki Joon adalah adiknya. Yoon Sung membaringkan Ki Joon dan melihat foto Ki Joon bersama adiknya di meja. Ki Huk masuk dan berkata ini bukan gaya kakaknya, minum soju sampai mabuk, biasanya dia tidak mau menyentuh hal-hal yang buruk untuk kesehatan. Pasti ada sesuatu. Yoon Sung : Kami pergi dulu. Maaf mengganggumu di jam selarut ini. Ki Huk : Terima kasih sudah mengantar kakak-ku pulang. Yoon Sung dan Nana pulang naik bis. Nana berterima kasih pada Yoon Sung karena membantunya, kalau ketahuan kerja sebagai sopir, aku bisa dikeluarkan. Yoon Sung diam saja dan memejamkan matanya, ia memikirkan kata2 Ki Joon dan kondisi adik Ki Joon. Nana memanggilnya, tapi Yoon Sung pura-pura tidur dan meletakkan kepala ke bahu Nana. Nana menyingkirkan kepala Yoon Sung, tapi Yoon Sung tidak bergeming dan justru senyum. Akhirnya Nana ketawa dan membiarkan kepala Yoon Sung di bahunya. Yoon Sung jalan mengantar Nana pulang ke apartemen-nya. Yan Rong (anak buah Chun Jae Man) menyusup ke apartemen Nana dan memeriksa. Ia telp ke Chun, dan berkata kalau Nana ada di acara Lee Kyung Wan waktu itu, dia sepertinya lumayan dekat dengan anak2 itu. Yoon Sung mengeluh, melelahkan sekali, apa kau selalu jalan kaki setiap hari? Nana membenarkan. Ini bagus untuk latihan. Nana : Kau pergi kerja setiap hari dengan mobil, kau akan jadi malas, gemuk, lembek dan lemah..tubuhmu akan tidak terbentuk. Yoon Sung : Mobil dibuat untuk kita duduki. Katakan sejujurnya, kau ingin bersama denganku, jadi kau sengaja tidak membangunkanku. Jangan pura-pura. Nana : Benar2 tidak bisa dipercaya, bahuku sudah hampir patah. Yoon Sung : Aku sudah menyetir untukmu. Aku bahkan mengantarmu sampai sini, kau seharusnya berterima kasih. Kalau begitu berikan aku kimchi lagi, yang seperti waktu itu. Nana : Jadi kau sampai sini hanya untuk kimchi? Yoon Sung : Siapa suruh kau membuatnya dengan enak? Nana : Bukan aku yang membuatnya, itu buatan bibiku. Yoon Sung mengikuti Nana sampai ke apartemen-nya. Nana protes, kenapa kau ikut sampai sini? Kau tidak boleh masuk. Tunggu disini. Nana melarang Yoon Sung masuk. Yoon sung heran melihat pintu apartemen Nana tidak terkunci. Nana hanya mengira kalau kuncinya rusak. Yoon Sung melihat Yan Rong yang menggenggam pisau, siap menyerang Nana. Yoon Sung langsung waspada dan memanggil Nana, Kim Nana, berapa lama lagi? Yan Rong menyadari ada orang melihatnya. Ia langsung keluar dan lari. Yoon Sung menunggu Yan rong di dekat tangga, ia merebut topi Yan Rong dan memakainya untuk menyembunyikan wajahnya. Yoon Sung dan Yan Rong terlibat perkelahian. Yan Rong kalah dan lari. Yoon Sung kembali ke apartemen Nana, ia langsung masuk. Nana protes tapi Yoon Sung berkata kalau gemboknya sangat jelek dan pintunya bahkan tidak bisa dikunci. Nana tidak terlalu peduli, benarkah? aku akan memperbaikinya nanti. Yoon Sung teriak : Hei! Nana : kenapa kau teriak? mengejutkan. Yoon Sung : sebagai wanita single, apa kau tidak takut? Apa yang akan kau lakukan dengan pencuri di rumahmu? Nana tidak takut, aku tingkat 4 Judo dan punya anjing. Yoon Sung hanya menghela nafas saja. Ia mengusir Yoon Sung keluar dengan kotak isi kimchi-nya. Pulang sana. Yoon Sung tidak bisa pulang, ia menggoncang pagar besi Nana dan ngomel, lihat ini..lihat! Yoon Sung ingat wajah Yan Rong, itu pria yang berkelahi dengannya di yacht. Yoon Sung memutuskan duduk sepanjang malam di tangga depan apartemen Nana. Yoon Sung heran : Bagaimana dia bisa mengetahui Nana? Yan Rong menghadap Chun Jae Man dan memberikan data tentang Nana. Jae Man baru kali ini mendengar tentang Nana. Yan rong berkata kalau Kim Nana adalah pengawal di Blue house. Ia mengumpulkan informasi tentang Kim Jong Shik. Jae Man memerintah Yan rong terus menyelidiki Nana. Ada kecurigaan sedikit saja, kau harus lapor padaku. Yan rong berkata kalau ia mungkin sudah menemukan orang yang disebut City Hunter itu. Jae Man tertarik, siapa dia? Yan Rong : Akan kukatakan setelah yakin. Paginya, Nana sibuk mencari kontrakan rumah. Tapi semua minta uang deposit besar, rata2 5 juta Won untuk 30 Pyeong (35,6 kaki persegi) Kepala bagiannya datang, aku dengar kau harus membayar kembali untuk tagihan mobil di gaji bulananmu, sebenarnya ada apa? Nana bingung menjelaskannya. Kepala bagian juga mengatakan kalau pengadilan selalu mengirim surat, bagaimana kau bisa jadi pengawal kalau seperti ini? Kepala bagian : Jika kau jadi aku, apa kau akan membiarkan orang dengan masalah keuangan menjadi pengawalmu? Jika kau tidak bisa menyelesaikan masalah dengan segera, maka mengundurkan diri saja dari tim, mengerti? Nana : Tapi itu... Kepala Bagian : Karena kau, seluruh tim bisa terpengaruh. Tidak ada yang akan mempercayai kita lagi. Nana : Saya minta maaf, saya akan mencari cara untuk mengatasinya. Nana menemui pemilik resto dan mohon pengertian-nya, aku akan pindah setelah aku menemukan kontrakan. Jangan minta pengadilan mengirim surat seperti itu lagi. Pria itu berkata tidak ada gunanya bicara dengannya. Ia sudah menjual apartemen Nana lagi. itu bukan milikku lagi. Nana kaget : Apa? Kau menjualnya kepada siapa? Yoon Sung mengeluh karena kopinya tidak sama dengan racikan Nana. Bagaimana Kim Nana membuatnya? Yoon Sung melihat Nana mendekat, Kim Nana! Kau datang tepat waktunya, aku tidak bisa membuatnya seperti buatanmu. Yoon Sung : Bantu aku membuat kopi, ok? Nana tampak menahan marah : Lee Yoon Sung ssi, siapa yang memberimu ijin untuk mencampuri urusan orang lain? Bagaimana kau bisa membeli rumahku? Intermezzo dikit, anak siapa ini ya.....? Siapa coba bayi ini, ada yang tahu? hehehe..
Kyeong Hee menemui Presiden Choi dan Presiden berkata kalau dia dengar kondisi Kyeong Hee dari dinas rahasianya. Presiden : Aku mencoba untuk melawan mereka yang tidak mengakui pengorbanan Mu Yeol. Kyeong Hee heran, pengorbanan-nya? bukankah dia hilang? Kau pasti tahu sesuatu. Kyeong Hee mendesak Presiden, apa sebenarnya yang terjadi. Tapi Presiden ingin tahu kabar Jin Pyo. Kyeong Hee : Jin Pyo? 28 th lalu..dia mengambil putraku yang masih bayi dan menghilang. Itu terakhir kalinya aku melihatnya. Kyeong Hee minta Presiden janji untuk membantunya mencari putranya. Presiden baru tahu kalau Mu yeol punya anak. Kyeong hee : Apa sebenarnya yang terjadi dengan Mu Yeol? Dimana anakku?kau pasti tahu sesuatu, ya kan? Presiden : Jika aku tahu, apa aku akan mencari sampai ke sini? Kyeong Hee : Kau kan Presiden negeri ini, apa ada orang yang tidak bisa kau temukan? Anakku..putraku.. aku hanya ingin bertemu dengan-nya sekali saja. Presiden menghela nafas (Ini papanya Dong Yi kan? baru sadar aku...) Jin Pyo marah2 : Aku menyuruhmu untuk membunuhnya, tidak menyerahkannya ke kantor Jaksa Penuntut! Ini cara Yoon Sung mengatasi Lee. Jin Pyo skeptis, apa kau benar2 percaya kalau Jaksa akan menyelidiki kebenaran-nya? Jika mereka takut pada opini publik, mereka tidak akan membiarkan anggota tim kami mati sia-sia waktu itu. Jin Pyo : Mereka hanyalah sekelompok orang tanpa hati nurani, rasa tanggung jawab atau kesetiaan ! Yoon Sung minta maaf, tapi darah yang tercurah karena balas dendam..dia tidak ingin terlibat di dalamnya. Jin Pyo : Jika kau anakku, jangan biarkan mereka hidup lagi. Yoon Sung : Jika kau benar2 ayahku, apa kau akan membiarkan aku melanjutkan balas dendam ini? Jin pyo bersumpah akan menghancurkan mereka yang menghancurkan dirinya. Yoon Sung berkata jika dia membunuh mereka, apa istri dan anak-anak mereka akan melepaskan aku? Yoon Sung : Ini hanya akan menjadi lingkaran balas dendam yang tidak ada akhirnya. Jin Pyo akhirnya membuat kesepakatan, jika kau menemukan target kedua sebelum dirinya, maka Jin Pyo akan membiarkan Yoon Sung menyelesaikan dengan caranya. Tapi kalau Jin Pyo yang menemukan orang itu lebih dulu, maka orang itu akan mati. Sebelum pergi, Jin Pyo berkata kalau Yoon Sung lebih baik menemui ibunya. Karena sudah ada di sini. Meskipun dia membuangmu. Yoon Sung menghela nafas. Yoon Sung jalan ke warung makan Kyeong Hee dan melihat ibunya duduk minum untuk menenangkan diri. Ibunya tampak lelah dan sedih. Kyeong Hee menyadari kehadiran Yoon Sung dan berdiri, selamat datang. Silahkan duduk. Kyeong Hee : Kau mau pesan apa? Yoon Sung : Ramen. Kyeong Hee segera menyiapkan untuk Yoon Sung. Yoon Sung mengamati ibunya. Tiba-tiba, Nana, putri Da Hye dan Eun Ha juga datang. Ternyata Nana suka makan disini dan berkata kalau kue beras disini enak. Nana promosi pada keduanya. Mereka tidak menyadari Yoon Sung yang duduk di dekat mereka. Nana akrab dengan Kyeong hee. Bibi, aku datang lagi. Kyeong Hee senang. Eun Ha tidak ingin makan karena makan gorengan harus ditebus dengan tendangan taekwondo sebanyak 256 kali untuk membakar kalorinya. Nana tidak peduli, dia bahkan berkata jika tertekan atau kalah dalam berkelahi, dia ingin makan makanan pedas disini dan semua perasaan tidak enak akan lenyap. Nana berdiri untuk mengambil air minum untuk mereka. Lalu saat mendekati meja Yoon Sung, Nana kaget, eh? Lee Yoon Sung-ssi.. Nana heran, bagaimana Yoon sung tahu tempat ini? Yoon Sung : Aku baca blog dan katanya makanan disini enak. Jelas ini membuat putri Presiden semangat dan langsung pindah tempat duduk. Dr. Lee Yoon Sung, ada soal matematika yang tidak bisa kupecahkan, maka kak Nana mengajakku kesini. Da Hye : Dia bilang kalau aku makan kue beras disini maka aku tidak akan punya masalah dalam testku. Yoon Sung mengejeknya, jika dia makan ini selama 365 hari, dia pasti akan jadi sarjana nasional. Nana kesal. Da Hye membujuk Yoon Sung lagi, ayolah jadi guruku, ya? Kyeong Hee selesai dengan ramen Yoon Sung, ia membawanya ke meja dan memuji Yoon Sung, wah kau masih muda tapi sudah bergelar Doktor, orang tuamu pasti bangga. Yoon Sung tertegun. Nana melihat wajah Kyeong Hee yang pucat dan cemas, bibi apa kau sakit? kau kelihatan... Kyeong Hee : Bukan apa-apa, aku cuma semakin tua dan bisnis ini membuatku kelelahan. Yoon sung tiba-tiba merasa tidak enak hati. Ia mengeluarkan uang dan berkata tidak selera makan lalu jalan pergi. Kyeong Hee kaget, jika tidak enak, dia bisa membuatnya lagi. Tapi Yoon Sung tidak mengacuhkannya dan tetap pergi. Da Hye tersinggung karena ia pikir Yoon Sung pergi karena dirinya. Nana merasa Yoon Sung agak aneh. Malamnya, Nana sedang asyik makan ramen saat Yoon Sung telp dalam keadaan setengah mabuk. Hei sopir! Nana kesal sekali. Yoon Sung minta dijemput di Blue Moon, Samcheongdong. Di tempat yang sama, Jaksa Kim juga bertemu dengan atasannya. Yoon Sung dan Kim sempat bertukar pandang dan mengangguk. Boss : Alasan aku memintamu kesini adalah karena masalah Lee Kyung Wan. City Hunter itu juga harus diseret ke pengadilan. Masyarakat mungkin tidak akan setuju. Tapi menculik Lee Kyung Wan, memasukkan-nya ke dalam boks dan mengirim-nya ke Kantor Jaksa, bukankah itu melanggar hukum? bagaimana kita bisa membiarkannya? Jaksa Kim : Maksudmu kau ingin aku menangkap City Hunter? Apa itu maumu? Bossnya berkata mereka tidak punya pilihan. Lalu Nana datang. Ia melihat Jaksa Kim dan mengangguk. Tapi Yoon Sung langsung berseru, hei, cepat kesini! Nana kesal tapi langsung memegang lengan Yoon Sung, aku datang secepat mungkin. Yoon Sung jalan keluar dibantu Nana. Yoon Sung sedang tidak enak hati dan Nana langsung menyeret Yoon Sung keluar, tapi ia menjatuhkan dompetnya. Parahnya lagi uang Nana sebagian besar koin semua dan menggelinding kemana-mana. Nana langsung membungkuk dan mengumpulkan koinnya. Jaksa Kim juga ikut membantu. Tapi Yoon Sung kesal dengan semua ini dan jalan melangkah di tengah mereka, benar2 menjengkelkan. Nana berseru mengejar Yoon Sung, Lee Yoon Sung, tunggu! Jaksa Kim tidak senang dengan kejadian itu. Nana menyetir dan marah pada Yoon Sung yang duduk di belakang, apa orang tuamu tahu kalau kau hidup seperti ini? hari-harimu selalu dihabiskan di night club, wanita atau bar.. Yoon Sung : Menyetir saja. Nana : Kau belajar bicara seperti itu dari siapa? dari ibu? atau ayahmu? Yoon Sung : Kubilang menyetir saja. Nana : Aku sudah tahu, kau pasti punya orang tua kaya yang akan memanjakanmu sejak kecil. Kau seperti bunga dalam rumah kaca, selalu dirawat, ya kan? Semua sudah jelas. Tapi, apa kau bicara dengan ibumu seperti ini? Yoon Sung tidak tahan lagi, aku kasar karena aku tidak punya ibu sejak aku lahir, tahu?! oh my...mata Yoon Sung berkaca-kaca. Hentikan mobil, terlalu sumpek disini. Nana segera menghentikan mobil dan mencari minum. Yoon Sung berdiri di jembatan penyeberangan dan bicara sendiri tentang ibunya. Bukankah seharusnya kau bahagia? bukankah seharusnya kau hidup dengan baik? Aku benci melihatmu jadi begitu menyedihkan. Aku juga benci kau kelihatan tua. Nana datang dan mengulurkan pocari sweat dingin, minum ini. Nana minta maaf atas semua perkataan-nya tadi, ini karena nada suaramu, aku jadi kesal. Nana : Tapi paling tidak, kita sama-sama tidak memiliki ibu. Kita sama dalam hal itu. Yoon Sung : Kenapa kau terus saja mengikat kita bersama? Nana : Lagipula, mengenai tidak punya ibu, kita bisa saling mengerti lebih lagi,.. Yoon Sung : Aku tidak ingin mengerti dirimu. Aku tidak menyukaimu karena kau tidak berguna. Aku juga tidak suka jadi terlalu kuat sehingga sulit dipercaya. Apa itu Jaksa Penuntut? Apa kau mengenalnya dengan baik? Apa kau dengan mudahnya akrab dengan pria? Aku tidak mengerti. Aku tidak mau mengerti. Nana menghela nafas dan dengan ringan berkata akan melepaskan Yoon Sung kali ini karena paling tidak Nana pernah hidup bersama ibunya selama 17 th, jadi paling tidak hatiku 3 inci lebih tebal. Yoon Sung : Apa? Nana : Meskipun kau dipenuhi duri seperti landak yang akan menikamku, hari ini aku akan melepaskanmu. Karena..ada kalanya aku juga sangat ingin bertemu dengan ibuku. Jadi hari ini, aku akan melepaskanmu. Yoon Sung : Lalu, setelah hari ini? Nana : Tentu saja, kau akan mati. Aku akan memukulimu sampai mati. Keduanya minum sambil memandang jalan, kau tidak jelek, kata Nana ke Yoon Sung. Aku juga merindukan ibu! Yoon Sung pulang dan paman Shik Joon kaget, Kapten sudah kembali? Kapan? Mengapa? Shik Joon mencemaskan Yoon Sung, kau sudah minta maaf dengan baik-baik kan? Jika tidak, kita berdua akan mati, Nak. Apa yang harus kita lakukan? Yoon Sung : Ayah dan aku. Kami berlomba sekarang. Shik Joon kaget, lomba seperti apa? Ia mengeluh, anak ini..kenapa selalu ingin lomba dengan Kapten? Yoon Sung hanya berkata jika Shik Joon tidak suka caranya maka tidak perlu membantunya. Yoon Sung : Meskipun ayahku kehilangan rekannya, aku kehilangan kedua orang tuaku. Dibandingkan aku, yang sudah dibuang oleh ibuku, dendamnya tidak mungkin jauh lebih besar dariku, ya kan? Shik joon : Lalu kenapa kau mengirim-nya ke kantor Jaksa? kenapa tidak langsung kau bunuh saja? Yoon Sung : Jika masalah ini bisa berakhir, aku juga ingin hidup normal seperti orang lain. Jika aku menjadi pembunuh, yang sudah membunuh ayah dan suami orang lain, maka apa kau pikir aku akan bahagia? Shik Joon menghela nafas : Kau terlalu baik hati. Shik Joon tetap disisi Yoon Sung, sejak Yoon Sung menyelamatkan nyawanya, Shik Joon sudah memutuskan untuk membela Yoon Sung. Kapten tidak akan membunuh kita, ya kan? Paginya, Yoon Sung pergi ke butik dan tebak siapa yang ada disana, yak, Jaksa Kim! Keduanya saling mengangguk, tapi diam-diam saling memaki. Yoon Sung menyindir, sepertinya sejak kemarin kau mengikutiku. Kim : Lee Yoon Sung, sepertinya kau hanya mengunjungi bar dan toko bermerek di Korsel. Yoon Sung : Aku lihat berita, sepertinya kau bertanggung jawab untuk kasus Lee Kyung Wan, atau apa itu. Sepertinya kau cukup sibuk. Kim : Seperti orang lain, aku menikmati hidup sambil kerja. Itu prinsip hidupku. Keduanya melihat dompet pink yang sama dan menyukainya. Keduanya mengambil barang yang sama, maaf apa bisa melihat ini? Persis adegan JP-JK BBF. Keduanya rebutan dompet. Kim tanya apa kau ingin mengulang CCTV untuk menentukan siapa yang duluan? Pramuniaga berkata mereka punya stok dompet seperti ini cukup banyak. Jaksa Kim mengulurkan gantungan kunci, bisa tolong dibungkus dengan ini? terima kasih. Yoon Sung dan Kim keluar sambil menenteng bungkusan yang sama. Kim menyindir, apa itu hadiah untuk pacar semalam-mu? Yoon Sung : Tidak, kau tidak perlu memberikan hadiah untuk wanita yang hanya akan kau lihat semalam, biasanya aku yang dapat hadiah. Yoon Sung pergi duluan. Jaksa Kim memberikan penjelasan di kantor, kalau surat penangkapan sudah dikeluarkan dan Lee Kyung Wan juga sudah mengakui korupsi, jadi tidak akan ada masalah dalam sidang di Konggres. Bossnya tetap ingin menemukan City Hunter. Jaksa Kim berkata kalau mereka sudah memeriksa no plat kendaraan yang dipakai orang itu dari CCTV, tapi platnya palsu. Wajahnya juga tidak bisa dikenali karena memakai topi. Mereka juga sudah memeriksa paket dengan seksama tapi tidak menemukan sidik jari. Boss : Tidak ada yang bisa menemukan orang yang menculik anggota Konggres. Bahkan orang itu bisa mengikatnya dan mengirimkan-nya ke kantor Jaksa. Bossnya meminta semua keluar kecuali Jaksa Kim. Putri Presiden ngambek dan ingin minta guru les. Ibunya membujuk, dia akan mencarikan guru tapi Da Hye harus ikut kelas tambahan. Ibunya mengancam, jika kau tidak lulus ujian masuk lagi, ayahmu tidak akan bisa mengangkat kepalanya. Nana dan Eun Ha berdiri di dekat pintu. Mereka hanya menghela nafas saat Da hye memohon agar Yoon Sung dijadikan guru lesnya. Ia akan pergi mengikuti kelas tambahan jika ibunya janji. Masyarakat mulai demonstrasi di depan gedung Parlemen, mereka minta Lee Kyung Wan turun. Kita tidak bisa membiarkan konggres menyakiti anak-anak kita!! Di dalam, kelompok tiga bertemu. Mereka adalah Chun Jae Man, Kim Jong Shik/ayah Jaksa Kim, dan Seo Yong Hak. Mereka pusing karena protes itu dan akuntan lama yang mengambil alih dan memeriksa dana kesejahteraan, juga grup komunitas yang sudah dibentuk karena masalah ini. Kita juga tidak bisa menyusahkan Presiden..kita benar2 dalam kesulitan. Tapi mereka sepakat untuk menjauhi Lee Kyung Wan. Lee Jin Pyo berdiri di tepi pantai dan mengenang kembali saat anggota tim-nya mati satu persatu di laut. Seorang pria mendekatinya, namanya Kim Sang Gook. Apa anda yang telp? Jin Pyo membenarkan, aku Lee Jin Pyo. Senang bertemu denganmu. Sang Gook heran, bagaimana Jin Pyo kenal dirinya. Jin Pyo : Kau dulu seorang polisi kan? Kau biasa menggunakan identitas polisimu untuk mengakses data dalam jaringan intelijen polisi dan NIS (Network Information Service). Itulah mengapa kau dikeluarkan dari kantor. Sang gook : Aku tidak tertarik dengan misi orang lain. Jin Pyo : Sersan Kim Sang Jin. Apa kau tidak mau tahu keberadaan-nya? Itulah mengapa kau memeriksa data dari kepolisian kan? Sersan Kim adalah anak buahku. Kim Sang Gook kaget. Jin Pyo menjelaskan, dia sendiri melatih Kim Sang Jin menjadi agen istimewa dalam misi Korea Utara. Dia juga satu2nya saksi hidup yang menyaksikan kematian Kim. Sang Gook : Kau..kau tahu yang sebenarnya dibalik kematian kakak-ku? Kakakku adalah agen rahasia yang dikirim untuk misi Ke Korut, dia tidak hilang. Dia pasti meninggal tanpa diketahui siapapun, jika aku salah, tolong katakan. Jin Pyo : Dia ditembak mati di pantai Pu Gang selatan Korut. Lagipula, senjatanya ditembakkan oleh orang dari pihak kita. Sang Gook tidak percaya, dari pihak kita? (btw, Sang Gook ini keren juga ..) Jin Pyo menanyakan kuliah keponakan Sang Gook, dia masih ikut program PhD kan? Sang Gook kaget lalu sadar, Jin Pyo adalah dermawan dari Amerika yang memberikan beasiswa untuk keponakan-nya. Jin Pyo : Aku sedang mencari orang yang bersedia kerja untukku. Apa kau mau? Jin pyo mengajak Sang Gook ke kantornya dan mulai menyusun rencana, kita harus memperhatikan orang di sekitar Choi Eung An dan Lee Kyung Wan. Tapi jika rahasia ini bocor, jangan lupa, kau mungkin akan berakhir seperti kakakmu. Jin Pyo : Kau harus ingat kalau aku adalah satu-satunya orang yang selamat dari ke-21 orang itu. Hanya aku saja. Yoon Sung juga memeriksa orang2 di sekitar Lee Kyung Wan, teman2nya terutama yang sudah lama berkarier di dunia politik. Seperti mantan Dubes New Zealand, Mun Gi Jun. Lalu Kim Jong Shik. Ki Joon datang dan Yoon Sung langsung mengubah screen-nya jadi game. Biasanya orang kebalik ya, main game di kantor dan cepat2 diubah kalo senior datang. Ki Joon mengajak makan siang, tapi Kepala Dept mengajak mereka menghadap Presiden. Yoon Sung agak kaget, benarkah? Presiden : Aku dengar kalau video yang berisi rekaman Wakil Rakyat Lee Kyung Wan menggunakan IP-address dari Blue House. Tolong aku untuk memeriksanya. Ini masalah internal Blue House. Tolong dirahasiakan dan juga laporan-nya harus berasal dari Sung Yong Tak (kepala departemen IT Blue House) Kepala departemen dan Ki Joon mengiyakan. Presiden tanya apa mereka tidak punya sistem untuk jaga-jaga dari hal seperti ini? Yoon Sung : Masalahnya masih ada kelemahan-nya. Presiden berkata dengan tajam ke Yoon Sung, temukan! Kalian harus menghentikan-nya! Saat ketiga orang IT itu keluar, mereka bertemu Seo Young Hak di pintu. Yoon Sung menatap tajam Seo. Presiden mengeluh tentang Lee Kyung Wan, baru kemarin dia berkata kalau dia tidak bersalah. Seo Young Hak ingin tahu apa insiden ini ada hubungannya dengan kejadian 28 th lalu. Tapi Presiden tidak mengaku dan berkata tidak yakin mengenai itu. Seo Young Hak : Aku ..kalau aku berpikir tentang pencalonan Presiden, aku merasa ada yang sengaja menyerangku dengan kejadian tahun itu! Presiden janji akan mengerahkan staf keamanan untuk melindungi para politisi. Seo Young Hak : Jika itu mungkin, aku akan menghargainya. Tapi disaat pemilihan Presiden, satu dari para calon diserang. Itu membuatku khawatir. Yoon Sung jalan kembali ke kantornya dan melihat Nana bergegas pergi setelah pamit ke Kepala Bagian-nya. Yoon Sung mendekat dan tanya ada apa. Surat apa itu? kenapa dia gelisah sekali? Kabag menjelaskan kalau pengadilan akan melelang rumah Nana. Yoon Sung telp Shik Joon dan minta bantuan mencari orang yang dekat dengan Lee Kyung Wan. Lalu tanya apa sebenarnya hubungan Shik Joon dengan Nana. Yoon Sung : Apa kau tahu kalau rumahnya dilelang? Shik Joon panik, lalu apa yang harus kita lakukan? dia tidak akan tidur di jalan, kan? Yoon Sung berkata jika Shik joon sepanik ini, seharusnya beli saja rumahnya. Aku pikir kau seharusnya tahu, Paman. Nana pergi ke kantor lelang dan menunjukkan surat pemberitahuan pengosongan. Nana minta pengertian, dia sedang kesulitan dan tidak bisa mengosongkan rumah begitu saja. Petugas juga tidak bisa berbuat apa-apa. Jika penawar rumah Nana minta surat pengosongan maka mereka harus segera mengosongkan. Nana minta no telp penawar rumahnya, dia akan memohon sendiri pada orang itu. Paman Shik Joon ada disitu dan mengamati Nana. Ia menutupi wajahnya dengan majalah. Ada sms dari Yoon Sung : Buatkan aku kopi. Nana membalas : Aku sedang sibuk sekarang. Petugas memberikan no kontak penawarnya pada Nana. Yoon Sung ada di rumah dan mengamati foto-foto petinggi dan politikus Negeri yang dekat dengan Lee Kyung Wan dan sudah berkarir selama 30 th lebih. Anggota kelompok lima pasti ada diantara mereka. Yoon sung dapat telp dari Shik Joon. Yoon Sung heran, kenapa kau belum kembali dari pengadilan? Nana ternyata mencari orang yang menawar rumahnya. Dia seorang pemilik resto. Nana : Tolong pertimbangkan kesulitan saya, jika saya harus pindah, saya tidak tahu harus pergi kemana. Pria itu menolak, itu tidak mungkin. Aku tidak mengeluarkan uang untuk menawar rumah hanya untuk senang2, aku tidak gila! Pria itu mengusir Nana pergi dari restonya. Yoon Sung ada di dalam mobil dan melihat Nana. Tapi jelas tidak mungkin langsung menolongnya. Jadi Yoon Sung telp Nana, kau dimana sekarang? Yoon Sung : Sopir, segera kesini. Nana : Segera? Nana minta Yoon Sung telp sopir lain saja. Tapi Yoon Sung berkata, kalau Nana tiba dalam 30 menit, ia akan menghapuskan hutang Nana. Nana : Apa katamu? Apa kau bercanda? Yoon Sung : Jika kau tidak percaya, kau bisa merekam pembicaraan ini. Datang ke Shiguang Square sekarang. Nana menghapus air matanya dan pergi ke tempat Yoon Sung. Saat tiba disana, Yoon Sung sedang duduk di tempat mereka waktu itu dan sama sekali tidak mabuk. Nana minta kunci mobilnya dan kesal, kenapa kau telp aku padahal kau sama sekali tidak minum? Yoon Sung mengambil bir yang baru dibelinya, aku minum sekarang. Nana marah, apa katamu? Aku bodoh karena langsung datang kesini begitu aku dengar kau menawarkan menghapus hutangku. Nana menahan tangisnya, Lee Yoon Sung, aku darimana, dan apa yang kulakukan, kau tidak tertarik, ya kan? Yoon Sung : Itu wajar kan? Kau mempertaruhkan hidupmu untuk bayar hutang. Aku sudah bilang akan menghapus hutangmu, bukankah kau seharusnya berterima kasih padaku? Nana tersinggung dan berkata kalau ia sama sekali tidak menyangka kalau Lee Yoon Sung memang sejahat itu, kau tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaanmu, itu yang dulu kupikirkan, tapi sepertinya aku salah. Nana : Lee Yoon Sung, kau..pendapat awalku tentangmu benar. Nana mengantar Yoon Sung pulang. Keduanya diam dalam mobil. Hanya lagu sarang...geu sarang ttaemune, geu saram ttaemune dst by Lim Jae Bum Sampai di rumah Yoon Sung, keduanya keluar dan Nana memberikan kunci mobilnya. Lalu jalan ke halte bis. slow motion camera.. Yoon Sung naik ke apartemen-nya. Lalu secepat kilat turun lagi dan masuk mobil untuk mengejar Nana. Nana naik bis dan Yoon Sung naik mobil disampingnya. Sambil memandangi Nana yang menangis dan menyandarkan kepala ke kaca bis. music...love, because of that love. Because of that person, I was able to live till now... Today..once today has passed..if I'm unable to see that person again...if I'm unable to see that person again..What should I do? Yoon Sung mengikuti Nana sampai rumahnya. Nana tidak menyadarinya dan langsung masuk rumah. Di dalam, ia memandangi foto kedua orang tuanya dan mengadu pada ibunya. Nana : Ibu, apa kau baik-baik saja? Hari ini, orang yang membeli rumah kita berkata jika rumah kita direnovasi, itu akan menaikkan harganya. Tapi kalau tidak, maka tidak akan ada jalan lain. lagipula, itu investasi yang dibuatnya dengan uangnya yang banyak. Jika aku pindah dari sini, aku tidak akan punya tujuan lagi. Sebelum ayah sadar dan pulang ke rumah, aku seharusnya bertahan dan melindungi rumah ini, ya kan Bu? Orang melakukan ini untuk investasi, sedangkan ada yang membutuhkannya untuk bertahan hidup. Aku sedang sedih sekarang, tapi dia berkata kalau dia akan menghapus hutangku jika aku segera datang. Jadi aku bergegas naik bis dan lari kesana. Aku takut Lee Yoon Sung akan berubah pikiran. Aku lari secepat mungkin sampai rasanya alisku akan terbang. Kim Nana kau benar-benar menyedihkan. Ibu..tapi aku benar-benar lelah. Tanpa ibu..aku sendirian,ini benar-benar..terlalu menakutkan dan melelahkan. Nana memeluk foto orang tuanya sambil menangis. Yoon Sung berdiri di luar apartemen Nana, ia diam saja. Ya soalnya Yoon Sung sudah janji tidak akan jatuh cinta :) Yoon Sung telp Shik Joon dan berkata akan pulang. Di jalan, Yoon Sung ngebut lalu melihat mobil2 diparkir menghalangi jalan dan ada keributan dalam pet shop. Dokter Soo Hee sedang menghadapi seorang pria yang marah2. Anjing betinanya dioperasi tanpa seijin-nya. Pria itu memukul dokter Soo hee. Soo Hee berkata kalau ingin anjing betina-nya bisa punya anak, maka dia harus melakukan operasi itu. Pria itu tidak peduli dan minta sam soon-nya dikembalikan seperti semula. Kalau tidak, Soo Hee harus membayar kompensasi. Pria itu tetap marah dan ingin memukul Soo Hee, tiba-tiba Yoon Sung datang dan menahan lengan pria itu. Yoon sung telp polisi, biar mereka saja yang memutuskan siapa yang salah. Ya, ini Seoul area Timur Laut. Myeongji-dong 22-8 Jin Su Hee Pet Hospital. Polisi datang dan mengamankan pria itu. Soo Hee mengantar Yoon Sung keluar dan berterima kasih. Yoon Sung : Aku tidak membantumu, mobil2 itu menghalangi jalan. Jadi itu sebabnya aku melakukan itu. Soo hee tersenyum dan mengulurkan tangannya, Aku Jin Soo Hee. Yoon Sung : Aku Lee Yoon Sung. Keduanya bersalaman dan tampak saling menyukai. Paginya, Nana dan Eun ah diberi tugas tambahan selain mengawal Da Hye. Yaitu mengawal calon Presiden, Seo Yong Hak. Mantan Menteri Keamanan. Seniornya berkata karena masalah yang terjadi akhir2 ini, maka mereka sangat membutuhkan pengawalan. Jadi ini kesempatan kalian menjaga seseorang yang penting. Seo Yong Hak menerima Nana dan memintanya duduk, apa kau pengawal Kim Nana? Nana mengiyakan. Seo Yong Hak memberikan tugas pertama untuk Nana. Seo : Aku tidak tahu ini kasar atau tidak, apa kau bisa membantuku memilihkan lagu untuk wanita setengah baya? Jangan salah mengerti, di ulang tahun pernikahan kami, aku ingin memberikan kejutan istimewa di resto barat, dan aku perlu musik sebagai latar belakang. Aku selalu ada di militer seumur hidupku, aku tidak bisa melakukan hal seperti ini sebelumnya, dan istriku sepertinya sedih akhir2 ini. Dia bahkan menangis dalam sebuah interview. Orang2 disekitarku, seperti sekretaris atau polisi semuanya pria. Jadi aku merasa sebagai seorang wanita, pengawal Kim Nana akan bisa memilih lagu yang bagus. Tentu saja ini menyentuh hati Nana, ia tersenyum dan dengan senang hati akan memilihkan lagunya. Seo Yong Hak berterima kasih. Jin Pyo dan Sang Gook membahas Seo Yong Hak, dia akan maju sebagai calon Presiden. Karena Seo Yong Hak sudah dianggap sebagai pahlawan perang dan di th 1983, dia jelas ada hubungan-nya dengan misi menghancurkan Korut, dia juga teman lama Lee Kyung Wan. Kemungkinan besar dia adalah satu dari lima orang itu. Shik Joon selama ini menguntit Seo Yong Hak dan mengambil foto, ia tahu Nana mengawal Seo. Shik Joon lapor ke Yoon Sung. Yoon Sung kaget, apa? Shik Joon : Kau tidak tahu? itu mulai hari ini. Shik Joon curiga, ada apa antara Nana dan kau? katakan sejujurnya. Waktu itu, suaramu terdengar aneh di telp. Yoon Sung mengalihkan pembicaraan dan berkata kalau ia selalu berpikir Seo Yong Hak yang paling berkuasa. Tapi dia tidak punya bukti. Tapi Yoon Sung tahu, ada satu yang bisa memberikan jawaban, yaitu Lee Kyung Wan. mereka harus menemui Lee Kyung Wan dan Shik Joon harus membantunya. Nana bingung karena komputernya tidak menyala dan Eun Ah berpikir mungkin saja virus. Lalu dengan gembira telp ahli komputer Blue House. Nana heran, siapa? Eun Ah : Go Ki Joon (kayanya Eun Ah naksir Ki Joon hahaha) Eun Ah telp Ki Joon dan minta tolong. Tapi Ki Joon ngomel, apa wanita2 itu mengira ini tempat reparasi komputer. Aku sekarang sedang mengetes firewall-nya, aku sibuk. Ki Joon nyengir dan menoleh ke Yoon Sung. Yoon Sung langsung menjawab, aku bukan teknisi komputer. Ki Joon : Tapi itu komputer Kim Nana, dia kan instruktur trainingmu, pasti akan lebih baik kalau kau yang pergi. Jika kau memperbaiki komputernya, dia mungkin tidak akan membantingmu dengan keras. Yoon Sung ketawa, baik aku akan pergi. Nana dan Eun Ah sedang ketawa di kantor mereka saat Yoon Sung datang. Yoon Sung tersenyum pada Nana, tapi Nana langsung diam saat melihat Yoon Sung. Yoon Sung masuk dan tanya, kudengar komputernya mati. Yoon Sung menyindir, benar2 kantor pengawal yang mengesankan, sampai2 Doktor dari MIT harus turun tangan memperbaiki komputer. Nana : komputer yang itu. Yoon Sung duduk di meja Nana dan nyengir saat melihat foto keluarga Nana, juga tertegun saat melihat post-it di screen Nana, "aku adalah target" Eun Ah tanya, Nana mencari musik untuk apa. Nana berkata kalau hari ini adalah ulang tahun pernikahan Seo yong Hak dan dia ingin merayakan-nya di resto Barat. Yoon Sung nguping, mereka akan makan di Cherbourg, tempat Seo melamar istrinya. Keduanya ngobrol dengan akrab. Yoon sung ke Nana : Scan virus secara teratur, lalu update software-nya secara periodik. Virus Trojan ini masalah kecil, tapi bisa membuat komputer tidak menyala. Sudah diperbaiki. Nana tidak bereaksi. Yoon Sung mengulang, kubilang sudah diperbaiki. Nana hanya mengucapkan terima kasih dengan singkat. Yoon sung berdiri dan jalan pergi. Lalu ada paket untuk Nana. Nana senang sekali, ah ini dari paman kaki panjang (Semacam Daddy Long Leg untuk Pippi atau Mawar Jingga untuk Maya Kitajima) Nana membuka paketnya dan mengagumi dompet pink yang ia terima. Cantik sekali. Jelas itu dari Jaksa Kim, karena ada gantungan kunci lucu itu. Yoon Sung kirim sms, kau tidak mengatakan apa-apa padaku setelah membenarkan komputermu, aku minta kopi. Nana menghela nafas dan berkata akan keluar sebentar. Yoon Sung duduk menunggu kopinya. Nana datang dan meletakkan kopi di depan Yoon Sung. Nana : Hanya karena kau memperbaiki komputerku maka aku harus membuatkanmu kopi? Ini akan membuat orang lain salah paham. Aku tidak ingin punya hubungan denganmu lagi. Yoon Sung : Dan kau berkata kalau aku kejam? Kau juga bukan orang yang mudah (untuk dihadapi). Nana : Hal yang jelek biasanya mudah diungkapkan, ya kan? Aku bisa pergi sekarang? Nana jalan pergi, tapi Yoon Sung menahan tangan-nya. Tunggu! tunggu! Yoon Sung berkata Nana bisa memberikan stempel, bahkan dua kali! Nana kesal, kau sudah lupa ya? Hari itu, bukankah kau berkata semuanya akan dihapus kalau aku datang dalam 30 menit? Nana mengulurkan tangan-nya, kau harus memberikan stempelnya. Yoon Sung mau tidak mau mengembalikan stempel Nana. Nana menyimpan-nya dalam dompet pink barunya. Yoon Sung kaget, oh dompet itu! Nana : Kenapa? Kau ketakutan karena dompet ini bukan dompet yang kotor? Ini hadiah yang kuterima. Yoon Sung : Dari siapa? Nana : Seseorang yang bernama Paman Kaki Panjang. Yoon Sung tidak percaya : Paman Kaki Panjang? Nana : Orang yang paling kusuka di dunia, setelah ayahku. Lalu Nana pergi. Yoon Sung kesal dan jelas cemburu. Dia tahu itu dari Jaksa Kim. Yoon Sung masuk ke kantornya sendiri dan melemparkan dompet pink-nya ke laci. Awalnya memang tadi Yoon Sung berniat memberikan dompet itu untuk Nana. Yoon Sung ngomel sendiri, aku tidak membeli ini karena ingin memberikan sesuatu untukmu, memegangnya seperti pengemis. Aku malu kalau dilihat orang, jadi aku membelinya untukmu. Apa? orang yang paling kau sukai didunia? Shik Joon ingin menemui Lee Kyung Wan, tapi dia sudah dipindah ke kantor Jaksa jam 1 siang, jadi Shik Joon tidak boleh menemuinya. Shik Joon telp Yoon Sung. Yoon Sung mengerti. Lee Kyung Wan dikawal masuk ke dalam bis tahanan. Tapi..salah satu pengawalnya adalah Lee Jin Pyo! Yoon Sung mengamati bis tahanan itu dan saat bis lewat, ia kaget karena melihat ayahnya di dalam bis! Yoon Sung segera mengejar bis itu. Jin Pyo mengeluarkan pistol dan menodong sopir. Ia melempar sopir dari dalam bus. Yoon Sung memacu mobilnya sejajar dengan bis. Jin Pyo tahu kalau itu Yoon Sung dan semakin menekan gas. Keduanya masuk ke jalan yang lebih sepi. Yoon Sung berhasil mendahului bis dan jalan zig-zag untuk menghalangi bis mendahuluinya. Jin pyo menabrak mobil Yoon Sung dari belakang. Yoon Sung menekan gas dan melarikan mobilnya sampai tidak terlihat oleh Jin Pyo. Yoon Sung menghentikan mobilnya dan naik ke atap mobil. Ia berdiri sambil merentangkan tangan. Jin Pyo sampai di dekat mobil Yoon Sung dan terkejut melihat aksi anak itu. Tapi Jin Pyo mengeraskan hati dan terus memacu gasnya. Yoon Sung tidak bergerak sama sekali. Jin Pyo semakin mendekat, dan akhirnya dia membanting stir, dan Yoon Sung lompat dari atap mobil. Jin Pyo terus melarikan bis sambil melirik spion. Jin Pyo menghela nafas lega saat melihat Yoon Sung berdiri tanpa luka. Jin Pyo membawa bis ke lokasi sepi dan menghentikan-nya. Lee Kyung Wan ketakutan dan Jin pyo duduk di depannya. Lee : Kau siapa? apa maumu? Jin Pyo : Apa kau tahu siapa aku? Jin Pyo berkata kalau kematian terlalu mewah untuk Lee Kyung Wan, kematian rekan2nya di malam gelap yang dingin sangat menyakitkan dan ia ingin Lee juga mengalaminya. Jin Pyo : Kau belum lupa kan? Menghancurkan semua dokumen dan menghilangkan identitas mereka. Apa kau pikir itu akan menutup segalanya? 20 pemuda Korsel ditembak mati oleh negaranya sendiri, tepat di depan mataku. Balas dendam yang kutunggu selama 28 th, aku berencana untuk segera memulainya. Jin Pyo ingin tahu siapa anggota kelompok lima. Lee Kyung Wan bungkam. Lalu Jin Pyo mengeluarkan foto keluarga Lee. Istri, anak, menantu dan cucunya. Kau harus tahu, kalau karena kau mereka akan menderita. Aku akan membunuh seluruh keluargamu. Lee pucat pasi, ia memohon agar Jin Pyo tidak melakukan itu. Bunuh saja aku, tapi jangan menyeret keluargaku ke dalam masalah ini. Jin Pyo berseru : Kalau begitu, katakan! Siapa mereka? Atau aku harus mengatakan-nya? Jin Pyo : Seo Yong Hak. Lee Kyung Wan : Kau...bagaimana kau tahu? Jin Pyo : Siapa lagi? Tapi belum sempat Jin Pyo mendapat jawaban, terdengar sirene polisi. Ada beberapa mobil polisi mendekat. Jin Pyo segera keluar dan pergi dijemput Sang Gook. Yoon Sung terus mencoba telp Jin pyo tapi tidak dijawab. Yoon Sung berkata dia harus menghentikan ayahnya, karena akan membunuh mereka semua. Shik Joon ketakutan, lupakan saja, kumohon jangan melawan Kapten. Yoon Sung : Bagaimanapun, sepertinya kita harus memasang alat pelacak pada ayahku. Shik Joon pusing, ada apa denganmu? Apa kau masih tidak mengerti Kapten? Jika kita terus seperti ini, kita akan benar2 mati, dan tidak seorang pun akan mengetahuinya. Ini belum terlambat, kita minta ampun pada Kapten, ya? Yoon Sung : Paman! Shik Joon mengeluh, aigoo..apa yang harus kulakukan, sepertinya aku akan mati.. Sementara itu Seo Yong Hak sibuk memberi petunjuk pada asisten-nya, kalau aku mengangkat tanganku seperti ini, maka kau harus menyalakan musiknya. Lalu setelah itu kau harus mengeluarkan kue, anggur merah dan bunga. Nana dan Eun Ah memeriksa sekitar ruangan resto dan tersenyum mendengar semua rencana Seo. Asisten Seo mengerti. Acara makan dimulai, Seo datang bersama istri dan tiga anak lelakinya. Nana dan Eun Ah berdiri berjaga. Seo mengangkat tangan, lalu musik mengalun. Istri Seo terkejut. Seo berkata ia sengaja menyiapkan musik ini untuk istrinya. Semua anaknya tersenyum. Seo juga memberi tanda untuk cake, anggur dan bunga. Lalu minta anak2nya bergembira, kalian juga harus memikirkan masa depan kalian. Nana dan Eun Ah tersenyum melihat keluarga itu. Jin Pyo mengenakan tuxedo dan menyelinap di luar ruangan. Ia melihat Seo sekeluarga lalu jalan keluar. Jin Pyo telp Yoon Sung, kau hebat juga. Bisa menyusulku. Yoon Sung : Ayah, kumohon hentikan, Biarkan aku menyelesaikan ini. Jin Pyo : Sudah kubilang, siapa yang menemukan mereka lebih dulu, akan menjadi orang yang akan mengurusnya. Musik ini cocok untuk perayaan ultah pernikahan. Lalu Jin Pyo mematikan telp. Yoon Sung kaget dan ingat kalau Nana pernah mengatakan tentang ulang tahun pernikahan Seo di Cherbourg. Yoon Sung : Kim Nana! Cherbourg, cari dimana lokasinya! Shik Joon langsung search alamat Cherbourg .. Seo sekeluarga sedang bersulang, untuk kebahagiaan keluarga kita, cheers! Jin Pyo ada di lantai paling atas, gedung seberang Cherbourg dan siap membidik. Jin Pyo ini keren dan berbahaya, hehehe... Yoon Sung tiba di depan Cherbourg. Ia melihat ke lantai atas, lalu ke gedung di seberangnya. Ada kilatan lensa dari atas gedung. Yoon Sung tahu itu ayahnya. Jin Pyo membidik dan tiba-tiba lampu gedung Cherbourg mati. Keluarga Seo panik. Nana segera minta Seo Yong Hak diam saja dan sembunyi di bawah meja. Nana : Semuanya jangan panik, tolong sembunyi di bawah meja. Seo Yong Han menarik istrinya bean Nana waspada. Nana tidak sadar kalau kepalanya sudah dibidik Jin Pyo. Jin Pyo
Yun Sung dan Nana mulai meninggalkan kantor Sunshine Welfare. Yoon Sung melihat Shin Jae Dong menghancurkan dokumen di mesin penghancur kertas. Kebetulan Nana pergi ke toilet, maka Yoon Sung juga mulai bergerak. Yoon Sung mengambil kereta penuh kertas lalu membakarnya dan memasukkan-nya ke dalam toilet pria. Yoon Sung memukul alarm kebakaran (kali ini dengan tinjunya, bukan dengan hak sepatu hahaha) Tidak lama, gedung dipenuhi asap dan membuat panik semua orang. Semua staf termasuk Shim Jae Dong lari keluar gedung. Nana keluar dan tidak menemukan Yoon Sung. Yoon Sung mulai menyelinap ke kantor Sunshine lagi, tapi kali ini dengan cara memanjat dari luar balkon. Untuk menghindari CCTV. (Stuntman-nya benar2 hebat) Sampai di kantor Sunshine, Yoon Sung mengambil dokumen dan mengambil foto dari catatan di situ, lalu mengumpulkan potongan2 kertas yang tadi dihancurkan. Nana sudah sampai luar gedung, karena tidak melihat Yoon Sung, Nana marah2 dan ingin masuk lagi ke dalam gedung. Yoon Sung menepuk bahu Nana. Nana kesal, kau mengagetkanku! Yoon Sung : Wow, kau kasar sekali! Nana : Kau bahkan tidak mencoba untuk mencariku? Kau hanya memikirkan keselamatanmu sendiri! Yoon Sung : Aku punya harga diri juga. Bagaimana aku bisa masuk ke toilet wanita? Tapi kau keluar dengan selamat, iya kan? Yoon Sung mengajak Nana pergi. Nana heran, apa isi tas itu? Yoon sung berkata itu dipakai untuk menghalangi asap. Shim Jae Dong melihat tas plastik di tangan Yoon Sung, ia bisa menduga isinya. Yoon Sung sampai rumah dan kerja. Ia mencetak dokumen yang tadi difoto. Lalu...menempelkan potongan kertas itu satu persatu astaga..hebat, sabar banget :) Setelah selesai, Yoon Sung membandingkan keduanya. Ada nama Mi Jin dan Do Jin (tetangga Nana) di dokumen yang sudah dihancurkan, tapi nama mereka tidak ditemukan dalam dokumen resmi Sunshine welfare. Jadi kemana uangnya? Yoon Sung kesal sekali, masih saja ada orang yang mencuci uang sementara anak-anak kelaparan. Tiba-tiba iPad-nya kelip-kelip. Terdengar rekaman pembicaraan antara Lee Kyung Wan dengan Shim Jae Dong. Lee : Ini Lee Kyung Wan. Shim : Ini Shim Jae Dong. Uang 2 miliar Won yang ditarik dari dana kesejahteraan, sudah dimasukkan dalam 5 rekening tidak bernama. Saya juga mengirim cash cards dan passwordnya ada di belakang kartu. Anda bisa menarik dan menggunakannya. Lee : Terima kasih. Aku akan telp Wakil Presiden untuk mempromosikan dirimu. Shim : Terima kasih banyak, Pak. Itu adalah uang pajak yang tidak digunakan dan diedarkan diantara anggota dewan. Tidak boleh digunakan untuk memperbaiki jalan atau semacamnya dan harus diserahkan pada Lee langsung. Hanya dipotong sedikit untuk sunshine welfare. Yoon Sung ngebut ke lokasi bersejarah tempat Shim Jae Dong akan memberikan uangnya. Shin dan anak buahnya muncul. Mereka menyamar sebagai turis. Yoon Sung muncul dan mengambil tas Shim. Tasku! apa yang kau lakukan! Tasku..tasku! Anak buah Shim juga bukan tandingan Yoon Sung. Tidak ada yang bisa dilakukan Shim Jae Dong. Yoon Sung sudah menghilang. Sekarang giliran Pak Jaksa. Young Jo debat lagi dengan bossnya tentang kejahatan Lee Kyung Wan. Young Jo : Jika anda melihat buku catatan konstruksi AL, hasilnya jelas. Lee Kyung Wan yang memiliki tanah ini. Bossnya berkata catatan itu tidak cocok dengan dokumen-nya. Young Jo yakin dokumen itu sudah dipalsukan. Boss Young Jo : Apa kau pikir kau bisa mendapatkan surat perintah penggeledahan hanya dengan itu? Siapa yang akan mempercayaimu, anak muda? Kau baru saja keluar dari pelatihan Jaksa. Young Jo kesal. Rekan-nya menghibur, lupakan saja, dia tidak akan membantu. Tapi bagaimana dia bisa melakukan ini. Ada kiriman paket untuk Young Jo. Setelah dibuka, isinya adalah rekaman pembicaraan Lee Kyung Wan dengan Shim Jae Dong. Foto2 mereka, uang, dan catatan dari Sunshine welfare. Young Jo kaget tapi dia semangat dan mulai menuntut Lee Kyung Wan. Jaksa Kim Young Jo pergi ke Gedung Parlemen untuk menyelidiki Lee Kyung Wan. Kasus ini menuntut perhatian anggota Parlemen. Lee Kyung Wan berdiri untuk membela dirinya, Hanya berpegang pada bukti yang lemah dan mengeluarkan surat perintah penangkapan...anda semua jelas melihat kalau penyelidikan ini sengaja menjadikanku sebagai sasaran! Ini sudah melanggar peraturan Undang-undang tentang penahanan! Ini sudah melanggar aturan prosedur hukum kriminal! Lee : Anggota Dewan terhormat, dalam masa 20 th karir politikku, aku benar-benar tidak menerima satu sen-pun uang yang tidak sah! Ini ...pernyataanku sebenarnya! Yoon Sung duduk di barisan wartawan, tidak menerima satu sen-pun? berapa besar uang "satu sen-mu" itu? Lee : Aku dengan tulus memohon pada semuanya...Pembelaan Anggota Konggres selesai. Ketua minta semua anggota dewan mengambil suara tentang penahanan Lee Kyung Wan. Hasilnya : 11 setuju penahanan dan 267 menolak penahanan. Jaksa Kim yang melihat dari ruang lain merasa geram. Lee Jin Pyo juga menyaksikan dari TV kabel dan dia murka. Jin Pyo menggenggam gelas whiskynya sampai pecah! Lee Kyung Wan merasa menang. Surat penangkapannya dibatalkan. Semua menyalami dan bertepuk tangan, Hidup Korea Selatan! Hidup! Lee : Hari ini, aku bisa sekali lagi menyatakan kalau hukum dan keadilan di Republik Korea Selatan masih ada. Jaksa Kim keluar dari gedung dan memandangi Lee Kyung Wan. Lee berkata pada Kim, Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa rencanamu? Bagaimana ini..kerja begitu keras sampai ke gedung Parlemen tapi tidak mendapat hasil apapun. Lee : Jangan membuang energimu mencari kesalahan pada orang-orang yang menyusun hukum, dan konsentrasilah menangkap penjahat. Kau dibayar untuk menangkap penjahat, iya kan? Dan juga..mendapatkan bukti dengan cara ilegal..aku tidak akan membiarkan masalah ini. Kuharap kau bersiap meninggalkan posisimu. Lee Kyung Wan segera berdiskusi dengan Shim Jae Dong, siapa pria tinggi-langsing yang sudah merampas tasnya. Shim Jae Dong tidak ingat, kejadiannya cepat sekali. Tapi dia ingat waktu itu ada seorang pria yang marah karena anak2 yang kelaparan. Shim : Dia bilang tidak mengerti kenapa kedua anak yang ada dalam program kesejahteraan tetap kelaparan. Tapi tidak tahu siapa namanya. Lee Kyung Wan segera memerintah anak buahnya mencari tahu pria itu, mungkin saja dia bisa menemukan siapa dibalik orang itu. Yoon Sung masih marah dan gambar Lee Kyung Wan bersama anak2 kelaparan, juga kemenangan Lee, membuatnya gagal menembak sasaran dengan tepat. Ki Joon (si Young Dal) menyombong karena sudah kena 9 sasaran, saat aku di kondisi puncakku, mengenai 9 sasaran itu tidak ada artinya. Ki Joon : DR Lee, juga kena beberapa kan? Yoon Sung : Hanya kena satu. Yoon Sung pergi dan Ki Joon berpikir Yoon Sung tidak pernah latihan menembak saat di Amerika. Apa kita perlu melatihnya? Aku sedang senang. Diluar, Yoon Sung mendapat undangan dari Nana. Dia akan masak untuk Yoon Sung, Mi Jin dan Do Jin. Benar2 menyenangkan melihat 4 anak tanpa orang tua makan bersama. Yoon Sung sibuk mengambil ikan dari sushi dan baru memberikan nasinya untuk Do Jin dan Mi Jin. Nana memukul Yoon Sung. Kenapa kau memukulku? Nana : Kau makan semua yang enak, dan hanya menyisakan nasi untuk mereka! Mi Jin : Unni, tidak seperti itu. Yoon Sung : masalahmu adalah kau itu suka memukul sebelum berpikir, apa kau ini gangster atau apa? Ternyata anak-anak itu tidak suka ikan mentah jadi Yoon Sung membantu mereka. Oh begitu kata Nana. Lalu mengalihkan rasa malunya dengan menawarkan makan pada kedua anak itu, ayo makan sup kimchi ini (kimchi jiggae, seger) dan juga telur gulung goreng. Yoon Sung heran ternyata Nana bisa masak, apa kau benar2 membuatnya? Nana senang, enak kan? Benar? Apa itu tidak terasa seperti masakan rumahan ibumu? Yoon Sung terdiam, dia belum pernah merasakan masakan ibunya. Setelah makan, keduanya naik ke atap untuk minum kopi. Nana menikmati kopinya dan berkata kalau orang seperti Lee Kyung Wan..apa mereka akan mengerti perasaan seperti ini? Mereka tidak bisa mengerti, iya kan? Nana : Karena dia tidak mengerti..itulah sebabnya ia menggelapkan dana itu. Yoon Sung pura2 tidak mengerti, apa maksudmu? Nana : Apa kau tidak melihat berita? Itu ada dimana-mana! Yoon Sung berkata akan pergi dulu. Nana mengeluh, dia bahkan tidak sempat mengucapkan hati-hati di jalan. Jaksa Kim pergi menemui dokter hewan, ternyata itu adalah temannya. Atau bisa dikatakan mantan pacarnya. Astaga..pembunuh dr. Yoon (Sign) ada disini hahaha Dr. Jin Sae Hee : Bagaimana kau bisa menyerah hanya karena masalah kecil ini, Jaksa Kim Young Jo. Kim : Aku tidak menyerah. Aku hanya berpikir siapa yang bisa mengerti hatiku dan aku memikirkanmu. Sae Hee : Bukankah kita putus karena aku tidak mengerti hatimu? Tapi kenapa kau masih datang? Oh ya, apa ada berita dari Nana? Kim : Ya, bukankah bibinya ada di kantorku. Sae Hee : Kim Young Jo kau ini terlalu baik, itu mengkhawatirkan. Young Jo pergi. Yoon Sung makan sendirian di rumahnya yang megah, ia memikirkan lagi kemeriahan dan kehangatan di apartemen Nana. Lalu telp Paman Shik Joon. Shik Joon tanya kabar Yoon Sung. Yoon Sung berkata baik2 saja. Lalu tanya apa artinya penyitaan dan lelang. Shik Joon : Apa kau pinjam uang dari bank? Yoon Sung : Mana mungkin? (Bank yang ngemis2 agar Yoon Sung pinjam haha..biar dapat bunga) Sepertinya gadis yang kau minta aku menjaganya, Nana, pinjam uang. Shik Joon tanya apa kehidupan Nana berat. Yoon Sung membenarkan. Sepertinya begitu. Shik Joon hanya minta Yoon Sung tetap menjaga Nana, dia mengandalkan Yoon Sung. Yoon Sung : Paman, apa kau pernah kelaparan sebelumnya? Shik joon : Sudah beberapa kali, itu adalah hal yang paling menyakitkan di dunia. Aku akan berpikir kenapa aku dilahirkan.. dan aku ingin membawa dunia yang kejam ini lalu membakarnya, sama seperti mati. Ya seperti itu, kenapa? Yoon Sung : Membiarkan anak-anak kelaparan..itu jelas hal yang jahat, ya kan? Shik Joon marah2, apa mereka juga...benar2 kejam. Tidak ada kata-kata untuk mengekspresikannya...Orang-orang seperti itu seharusnya diseret ke jembatan Gwanghwa dan ditarik oleh lima kuda! (wah ini hukuman ala Joseon dan Romawi Kuno, ngeri..) Yoon Sung geli, mendengar suara Shik Joon dia tiba2 merasa makan mie seafood dan acar buatan-nya. Dibandingkan dengan seorang ibu, aku lebih merindukan bau harum nasi paman. Keesokannya, Shik Joon menghadap Jin Pyo. Jin Pyo menanyakan kabar Huy Lian. Shik Joon berkata ia sedih melihat Huy Lian kesakitan. Jin Pyo memerintah untuk mengantar Huy Lian dengan baik dan kemudian kembali ke Korea, ke Yoon Sung. Shik Joon : Bagaimana dengan Anda, Kapten? Apa saya pergi sendiri? itu..dendam itu, apa anda bisa menghentikannya? Jin Pyo jelas tidak berniat menghentikannya. Saat akan meninggalkan kantor Jin Pyo, Shik Joon melihat foto di meja Jin Pyo, dan komen, ah itu wanita yang ada di foto. Tapi Jin Pyo tidak menjawab dan membuang muka. Kelompok Lima berkumpul lagi. Mereka minta Presiden Choi mengerti kalau setelah berkecimpung dalam dunia politik selama 20 th, tidak mustahil hal seperti kemarin itu bisa terjadi. Lee mengatakan kalau kemungkinan si jaksa muda itu membuat kesalahan, dia akan bicara dengan anak itu. Presiden Choi melarangnya, tidak perlu. Kalau kantor Jaksa bisa mengeluarkan surat perintah penahanan, bukankah itu berarti ada alasan kuat untuk curiga? Lee membela dirinya, aku tidak bersalah! Presiden Choi tidak percaya, apa kau benar2 tidak bersalah? Tentu saja, kata Lee. Presiden : Senang mendengarnya. Jika setiap orang yang duduk disini ketahuan terlibat korupsi, aku ingin dia dihukum oleh hukum tertinggi. Tidak masalah apakah itu keluargaku atau aku. Tidak ada pengecualian. Kuharap tidak seorangpun akan melupakan tujuan awal kita. Setelah pertemuan itu, Empat sekawan keluar dan Lee ngomel, apa dia jadi Presiden dengan kekuatan-nya sendiri? Menjadi "bebek jinak" yang belum juga setahun di posisi ini, dia mungkin tidak ingin mengundang kritikan. (Bebek jinak : istilah politik Korea, untuk seseorang yang tidak memiliki kekuatan eksekutif) Anggota lain, Chun Jae Man berkata : Jika dia tidak membungkuk maka dia akan hancur. Lee : Jika dia jadi penghalang untuk rencana masa depan kita, maka tidak ada pilihan lain selain menginjaknya, tidak peduli siapa dia. Lee bersumpah akan menghancurkan siapa saja yang ingin menghancurkan dirinya. Aku baru saja mendapat telp dari Shim Jae Dong, mereka bilang mereka sudah menemukan pria tinggi itu. Mereka mendekati dia sekarang. Lee punya rencana untuk mengundang Mi Jin dan Do Jin sebagai anak yang membawa bunga dalam peluncuran bukunya. Untuk memancing pria itu. Presiden Choi sedang sibuk di ruang kerjanya. Presiden sedang menghaluskan kayu. Da Hye masuk, Ayah, apa terjadi sesuatu lagi? Presiden : Putriku yang manis sudah kembali, bagaimana sekolahmu? Da Hye : Tentu saja aku kembali. Aku meninggalkan kelas karena seperti ayah, aku juga punya masalah. Ayah hanya perlu wangi kayu agar sakit kepalanya hilang. Presiden : Bagaimana dengan Ayah? Apa kayu itu obat? Da Hye : Siapapun itu, aku benar2 berharap dia tidak akan membuat ayah cemas lagi. Dia sudah memberikan ayah kerutan lagi. Presiden kesal, kerutan ayah ini salah satunya karena kau! Da Hye merengek, Ayah apa aku bisa ganti guru? Presiden tidak percaya, lagi? Da Hye berkata ada seseorang yang benar2 bisa mengajar dengan bauj! dan dia sudah kerja di Blue House. Jadi tidak perlu menyelidiki latar belakangnya. Lebih menghemat waktu (maksudnya Yoon Sung? ah dia ngga ada waktu ngajar neng..) Presiden : Jika orang tahu kalau putriku tidak bagus dalam belajar bagaimana aku menghadapi mereka? Da Hye : Semua tahu kalau aku hanya perlu guru yang bagus, ya kan? Da Hye langsung pergi. Presiden teriak, hei! kau harus membicarakan ini dengan ibumu. Anak nakal itu. Lalu Presiden tersenyum. Terlihat memang sangat memanjakan putri kecil ini. Paginya, Yoon Sung melihat Nana jalan cepat ke arah Blue House. Yoon Sung menekan bel, dan menepi, kau terlambat? Nana senang dan ingin minta tumpangan. Yoon Sung : Kenapa aku harus memberikan tumpangan? Nana : Karena kau punya mobil? Yoon Sung menolak karena tidak ingin orang salah paham, kalau mereka datang bersama. Lari saja, ok? Dae su ddeng ddeng yi? haha apa artinya, tp kedengaran-nya lucu.. Lalu Yoon Sung melarikan mobilnya. Membuat Nana kesal setengah mati. Wow..orang menyebalkan itu benar2 mengesalkan! Jika orang salah paham tentang kita, aku juga rugi! Di halaman Blue House, nona Da Hye berdiri di depan pintu mobil Yoon Sung dan tidak membiarkan Yoon Sung keluar, jawab cepat! Jawab aku dulu! Yoon Sung : Aku tidak mau! Yoon Sung tidak peduli dan tetap membuka pintu mobilnya. Membuat Da Hye terjatuh ke tanah. Dr. Lee, kau benar2 kasar pada wanita! Yoon Sung : Wanita? siapa? kau? hahaha..dia masih anak-anak buat Yoon Sung .. Da Hye : Aku bukan pria kan? Yoon Sung : Kau itu anak kecil! Da Hye : Aku akan segera jadi orang dewasa. Aku benar2 payah dalam Bhs Inggris dan Matematika. Tapi jika nilaiku membaik, aku bisa kuliah. Dan ayahku mungkin akan memberimu...hadiah besar. Yoon Sung tidak tertarik. Ki Joon menawarkan diri, kau mau belajar apa? Kalkulus?. Tentu saja tidak digubris. Da Hye marah pada Yoon Sung, kau bukan hanya punya otak jelek, bahkan telingamu juga jelek. Apa kau baboon, sehingga semua perlu diulang? Jika kau tidak mau mengajarku, maka kau harus kencan denganku. Yoon Sung : Hei, anak kecil. Da Hye : Aku bukan anak kecil! Yoon Sung : Kau bukan tipeku. Apa kau mau kubelikan cermin setinggi badan? Yoon Sung mendapat telp dari Kepala Bagian-nya, apa? Seorang hacker? ya aku mengerti. Yoon Sung mengajak Ki Joon bergegas masuk. Da Hye tetap berkeras untuk mendapatkan Yoon Sung sebagai gurunya. Ia pergi ke Ibu Negara. Nana memberi nasihat, Da Hye, Pria itu benar2 berbahaya. Yah benar.. Da Hye : Kakak, bagaimana kau tahu kalau dia berbahaya? Nana menemui Yoon Sung, Lee Yoon Sung ssi, Ibu Negara ingin bertemu denganmu. Yoon Sung : Ibu Negara? Aku ada kencan siang ini. Aku baru saja akan keluar. Nana kaget, kau ada kencan? Yoon Sung membenarkan, ya dengan seseorang yang harus kutemui setiap hari. (aku tidak tahan jika tidak bertemu dengannya sehari saja.) Bye.. Nana tidak percaya, dia memanfaatkan setiap menit dan detik hanya untuk kencan? Hebat sekali. Nana kesal sekali, tapi dia tidak tahu siapa yang ditemui Yoon Sung.. Yoon Sung harus menjemput Shik Joon di Bandara Incheon siang itu. Yoon Sung memanggilnya, paman! Shik Joon senang sekali, Yoon Sung! Yoon Sung! Shik Joon cerita kalau Hui Lian (istrinya) sudah meninggal. Yoon Sung menghiburnya, kuburkan dia dalam hatimu dan kita harus tetap hidup dengan baik. Shik Joon kagum dengan penampilan Yoon Sung, kau keren sekali! Yoon Sung ketawa, apa? Seperti orang lain kan? Yoon Sung mengajak Paman ke apartemen-nya. Shik Joon kagum dengan kemewahannya, wow ini rumah atau istana? Shik Joon kagum dengan apa saja di rumah Yoon Sung dan dengan senang hati membuat kopi. Nana sedang membuat rangkaian bunga kertas dengan Mi Jin dan Do Jin. Lalu mengirim sms ke Yoon Sung, kau tidak akan menggunakan tenaga asistenmu? Yoon Sung membalas : Apa kau mulai gila memikirkan uang? Nana kesal, lalu membalas, Mi Jin dan Do Jin terpilih menjadi anak yang membawa bunga untuk acara publikasi. Kami sedang membuat bunga sekarang. Sms kali ini membuat Yoon Sung ingin tahu, anak pembawa bunga? Kenapa mereka dipilih jadi pembawa bunga? Paman Shik Joon datang membawa kopi Thailand dan Yoon Sung meminumnya, Paman, kopimu nomor satu! Oh..ini pahit sekali! Apa rasanya selalu sepahit ini? Shik Joon heran, bahkan seleramu juga sudah berubah. Yoon Sung : Akhir2 ini aku selalu minum kopi yang dibuat seseorang. Shik Joon : Seseorang membuatkan kopi untukmu? Yoon Sung : Ya Yoon Sung minta bantuan paman untuk acara besok. Paman Shik Joon bersedia. Paginya, acara peluncuran buku itu diadakan di gedung besar dengan arsitektur modern. Empat Sekawan hadir. Chun Jae Man (Ayah Ji Hyun) minta anak buahnya mengawasi Lee Kyung Wan. Dan Kim Jong Shik (Ayah Han Gyul-CP) tidak tenang karena putranya, Jaksa Kim Young Jo juga hadir. Tuan Kim minta putranya pergi saja kalau hanya akan membuat masalah disini. Jaksa Kim tanya, bukankah ayah mengajarku untuk mengetahui musuhku? Tentu saja aku harus mengetahui tentang musuhku. Tuan Kim : Musuh? Jaksa Kim tetap ingin mencari informasi dan pergi. Ayahnya kesal dan mengeluh anak ini tidak tahu apa-apa. Chun Jae Man menghibur, setelah masuk dalam kekacauan politi, tentu saja kau akan jadi lebih berpolitik. Setelah mengalami kesulitan dalam hidup. Dia pasti akan mengerti. Chun mengingatkan Lee, hukum mungkin bisa bermanfaat untuknya tapi tidak opini publik. Lee menenangkan-nya, aku Lee Kyung Wan. Jangan cemas aku tidak akan dikalahkan hanya karena ini. Lee mendapat laporan kalau Do Jin dan Mi Jin sudah tiba. Lee ingin mencari informasi dari anak-anak itu. Lee pergi. Shik Joon sudah siap di posisinya, ia menyamar sebagai pembersih jendela dengan ponsel yang disembunyikan dalam alat pembersih. Shik Joon melambai ke seberang. Ke arah Yoon Sung yang mengenakan baju casual berdiri dekat motornya. Yoon Sung ini pintar memilih jurusan hahaha...bukan kebetulan dia masuk jurusan IT, sekarang sepertinya Yoon Sung sudah menjebol kamera keamanan di gedung itu. Agen rahasia yang juga ahli IT, hebat :) Jaksa Kim bertemu Nana lagi. Jaksa Kim heran kenapa Nana kesini. Nana datang mengantar Mi Jin dan Do Jin, anak2 yang terpilih sebagai pembawa bunga. Jaksa Kim : Ya benar, aku melihatnya di TV. Kau kerja kan waktu itu di club? Nana membenarkan. Young Jo berkata kalau acara ini diadakan oleh Lee Kyung Wan untuk memperdaya publik. Nana tahu. Tapi meskipun dia bohong lagi, dia tetap tidak bisa membohongi hatiku, ya kan? Jaksa Kim : Kau benar2 orang yang kuat Nana ssi. Keduanya masuk ke aula utama dan acara dimulai. Hari ini adalah hari peluncuran buku ke-6 Tuan Lee Kyung Wan, judulnya "Saat Negara menangis, Aku terisak juga." Kami sangat berterima kasih atas kehadiran anda. Semua diminta melihat ke layar besar dan melihat riwayat Lee Kyung Wan sejak kecil. Lee berkata pada cucunya, kau tidak bisa percaya apa saja yang ada di berita, ok? Berita itu palsu dan bermaksud menjatuhkan kakek. Anak buah Lee membawa kedua anak itu pada Lee. Cucu Lee kenal mereka. Lee heran, kau kenal mereka? Min Jun berkata, tentu saja, mereka pengemis dari kelas kami (ouch..mulutnya! kecil2 sudah kaya gini.) Mi Jin dan Do Jin marah, tapi Min Jun berkata bukankah kalian mengambil banyak kupon waktu itu? Hanya pengemis putus asa yang melakukan hal itu. Lee minta Min Jun keluar. Lee tanya siapa nama mereka dan tanya apa Do Jin tahu paman yang tinggi dan aneh itu? Do Jin keceplosan, bagaimana kau bisa mengatakan itu pada kakak..tapi Mi Jin memintanya diam. Lee senang, jadi kalian memang mengenalnya. Nak, dimana kakakmu itu sekarang? Sebelum anak-anak itu menjawab, Lee mendapat telp. Ternyata dari Yoon Sung. Yoon Sung : Sepertinya kau mencariku. Apapun yang kau katakan, mereka adalah teman cucumu. Apa kau tidak keterlaluan? Lee marah : Anak brengsek ini, kau dimana? dimana kau sembunyi? Yoon Sung : Jangan cemas, aku sendiri akan datang padamu. Lee mengancam, jika Yoon Sung tidak menepati janjinya dan muncul disini, maka Lee tidak akan menjamin keselamatan anak-anak ini. Yoon Sung benar2 datang, anak buah Lee memaksanya berlutut di depan Lee. Kau benar2 datang, cukup mengesankan. Lee ingin tahu siapa Yoon Sung. Yoon Sung : Aku? aku adalah orang yang benci melihat anak-anak kelaparan. Aku pengangguran. Lee : Apa kau yang mencuri uangku? Yoon Sung : Uangmu apanya? Sejak kapan pajak jadi uangmu? Bukankah itu jelas mencuri? Lee : Uang curian apa? Apa kau pikir negeri ini panti asuhan? Anak yang orang tuanya saja tidak tahu keberadaan mereka, kenapa aku yang harus tanggung jawab? Pajak rakyat, jadi kenapa kalau aku mengambil sebagian? Meskipun aku tidak mengambilnya, orang lain akan melakukannya. Jadi demi negara dan rakyat, akan ratusan kali lebih baik untukku menggunakan uang itu! Aku seharusnya dipuji sebagai pejuang yang sepenuh hati mendukung demokrasi! Yoon Sung : Ah..sepenuh hati? Kau hanya mengandalkan kekuatan yang kau miliki, dan membusukkan pikiran dan tubuhmu. Lee : Kau masih muda dan kau berpikir untuk menjadi pahlawan, bersaing denganku untuk melihat siapa yang lebih kuat. Tapi hukum masih berpihak padaku. Kenapa? Karena aku memiliki kekuatan dan kau tidak. Itulah rasanya memiliki kekuatan. Itulah mengapa semua berlomba untuk mendapatkan kekuasaan. Kalian, seperti makanan bagiku, makanan. Satu yang tidak diketahui Lee Kyung Wan, ada perekam kecil di kacamata Yoon Sung. Semua kata2 Lee direkam oleh Yoon Sung dan siap di-upload kemana pun. Rekaman itu secara otomatis terkirim ke ponsel Shik Joon. Lee minta Yoon Sung di "bereskan" dan dia bersiap pidato untuk bukunya. Lee Kyung Wan berdiri di mimbar dan mulai pidato : Saya..pada usia 13 th, saya berpartisipasi dalam gerakan 419. (Gerakan 419 : Gerakan protes mahasiswa yang sukses di Korea) Tapi... Belum juga selesai pidato..wajah Lee Kyung Wan muncul di layar besar. Semua kata-katanya yang ditujukan pada Yoon Sung, di dengar oleh orang banyak! Whoa ini keren...harusnya begini cara menangkap basah koruptor, just let them speak hahaha.. Dan bukan di gedung itu saja, berkat tangan dingin Doktor dari MIT kita, dia sudah menjebol sistem keamanan jaringan di Korea dan menyiarkan perkataan Lee ke seluruh negeri. Dimana pun ada layar komputer yang online, pasti akan dengan mudah menyaksikan "pidato" Lee Kyung Wan, hehehe..good idea. Semua orang kelabakan, terutama yang digedung. Segera matikan! matikan! Jaksa Kim semangat sekali, ia segera telp untuk perintah penahanan bagi Lee Kyung Wan. Petugas Jang, Tuan Lee Kyung Wan mengakui semua kejahatan-nya secara publik, tolong minta surat penahanan sekarang. Yoon Sung sekarang harus mencari jalan untuk kabur dari dapur itu. Ia harus berhadapan dengan beberapa bodygurad dan seorang Chef berbadan besar. Chef itu kuat sekali, ia melempar Yoon Sung! Dan ingin mencincang Yoon Sung dengan pisau besarnya. Yoon Sung melawan-nya dengan..sendok! Keren..aku pernah lihat orang berkelahi dengan garpu, tapi baru kali ini dengan sendok. Chun Jae Man (Ayah Ji Hyun) memerintah anak buahnya untuk membawa Lee pergi, terserah mau ke LN atau ke Neraka. Jangan biarkan ini tidak terkendali. Cepat. Yan Rong : Baik Pak. Yoon Sung melihat beberapa orang menyelamatkan Lee dan mengajaknya naik ke yacht. Tidak ada waktu lagi, dan Yoon Sung menggunakan ranselnya sebagai penahan, ia meluncur dari kawat di atas gedung sampai ke bawah. Kaya Jackie Chan keren... Di atas yacht, Yan Rong sudah mengeluarkan tali dan siap mencekik mati Lee Kyung Wan. Yoon Sung tiba tepat waktu untuk membereskan Yan Rong dkk lalu berhadapan dengan Lee. Yoon Sung mengarahkan pistol ke Lee Kyung Wan. Lalu siap membidik... Yoon Sung menembakkan...panah mainan/dart. Yoon Sung dan Lee menghilang ketika patroli laut mendekati yacht itu. Yoon Sung dan Shik Joon menyamar jadi pengirim barang dan pergi ke departemen Keadilan. Yoon Sung tidak lupa mengontak pers dan memberi pesan kalau mereka pergi ke kantor Departemen Keadilan sekarang, ada sesuatu yang menarik. Ada kiriman untuk Jaksa Kim. Young Jo bingung, kotaknya besar. Apa ini? dan bergerak-gerak. Ketika dibuka, tarra...Tuan Lee Kyung Wan ada di dalamnya, tangan dilakban dan mulut disumbat. Juga ada 3 kalung militer di lehernya. Mungkin milik beberapa orang rekan ayah Yoon Sung yang tidak ditangan Presiden. Ini bagus, jadi kalaupun Lee mungkin bisa diselamatkan oleh kroninya di kantor Jaksa, kalau media sudah ada disana, pasti kroninya juga sulit menyelamatkan Lee. Wuih..media puas sekali dan berkali-kali mengambil gambar Lee Kyung Wan dari berbagai posisi. Lee masih marah dan berkata kalau penangkapan ini tidak sah dll Jaksa Kim : Semua sudah mendengar pengakuanmu, kita akan lihat kalau hukum di Republik Korsel belum berakhir. Di dalam truk, Shik Joon gembira sekali. Ia berkata tidak heran Jin Pyo menjadi Kapten, dia benar2 melatihmu dengan keras di Thailand. Lihat kau..wosh..wosh..mudah sekali. Yoon Sung tidak terlalu gembira. Shik Joon tanya, tapi apa Kapten setuju dengan tindakanmu? Shik Joon : Jika ia tahu, dia tidak akan melepaskanmu, ya kan? Yoon Sung : Aku tidak berencana membunuhnya. Kehancuran total, itu adalah metodeku. Yoon Sung membuang ponsel Shik Joon ke sungai dan menelepon Nana. Kau dimana? Nana bersama kedua anak itu di taman tepi Sungai Han. Ada apa? Kau ingin aku jadi sopir lagi? Yoon Sung : Buatkan kopi untukku, aku akan memberikan dua stempel untukmu. Ayo kesini. Aku akan memberikan stempel kalau kau datang, jika tidak, aku tidak akan memberikannya. Air mancur musik taman Sungai Han, ayo kesini! Saat Nana dan kedua anak itu tiba, mereka melihat Yoon Sung menari di atas pancuran air. Nana tidak percaya dan ketawa, Yoon Sung teriak memanggil anak-anak, ayo kesini, ayo main bersama, ini benar2 asyik. Mi Jin tidak mau, aku tidak sedang ingin main. Nanti kalau aku besar, aku harus pergi meninggalkan Korea Selatan. Semuanya palsu dan tidak ada orang dewasa yang bisa dipercaya. Yoon Sung membujuknya, jangan marah. Nana : Pertimbangkan pemikirannya juga. Dia benar2 tidak ingin main hari ini. Yoon Sung : Tidak ada air mancur seperti ini di Amerika, ini benar menyenangkan dan sangat nikmat. ayo, ayo..Yoon Sung menarik mereka dan mau tidak mau semua jadi main air. Tapi tidak lama, kedua anak itu jadi senang lagi. Nana dan Yoon Sung duduk di pinggir air mancur sambil minum kopi. Mereka melihat kedua anak itu. Yoon Sung memuji kopi Nana. Nana : aku sebenarnya sedang kesal hari ini. Tapi saat melihat mereka gembira. Perasaanku jadi membaik. Jaksa Kim memeriksa Lee Kyung Wan, kenapa ada tag ini di lehermu? Lee : Ini..bagaimana aku bisa tahu? dengar, jika kau benar2 Jaksa, tangkap orang yang sudah membuatku seperti ini! Jaksa Kim : Di Korea Selatan, membuat anggota Konggres seperti ini, tentu saja kami akan menangkapnya. Tapi kenapa dia menculikmu dan mengirim-mu ke kantor Jaksa? Aku lebih ingin tahu tentang ini. Lee : Aku bilang..ada kemungkinan ayahmu mungkin akan menjadi seperti ini. Apa kau tahu? Jaksa Kim : Tolong jangan melecehkan Ayahku. Jaksa Kim minta Penyelidik Jang Pil Jae dan Kim Mi Ok (Bibi Nana?) untuk menyelidiki pemilik tag-name militer itu. Penyelidik Kim berkata dia sudah memeriksanya, tapi tidak bisa menemukan siapa pemilik tag-name militer itu. Yoon Sung dan Nana beserta kedua anak itu pulang ke apartemen Nana. Yoon Sung menggendong Do Jin yang tertidur, ia mengeluh karena iler Do Jin kemana-mana. Ilernya ada di seluruh badanku, dia ngiler lagi! Nana : Sudah biasa kalau anak itu ngiler jika tidur. Mereka mengantar kedua anak itu ke apartemen mereka sendiri dan Yoon Sung lari ke apartemen Nana, dingin, ayo! Nana protes, kau mau kemana? Yoon Sung : Ke rumahmu. Nana : Kenapa harus ke rumah seorang gadis? Yoon Sung : Siapa yang seorang gadis? kau cuma tahu membantingku. Jin Pyo melihat penangkapan Lee Kyung Wan dari TV dan marah, apa sebenarnya yang dilakukan Yoon Sung? Yoon Sung sendiri sudah ganti baju dengan seragam judo milik Nana dan sibuk memilah makanan-nya. Ia mencari daging dari sayurnya. Ponsel Yoon sung berdering, dari Ayah. Yoon Sung tidak mengangkatnya. Nana : Kau tidak akan mengangkatnya? Di bagian lain dunia, Jin Pyo marah karena telpnya tidak dijawab. Nana mengira itu dari wanita, wanita itu lagi kan? kali ini siapa lagi? apa wanita itu tahu, kalau kau seorang pria yang menyingkirkan semua sayur kalau sedang makan? Yoon Sung : Aku sudah melakukan banyak hal hari ini. Nana : Seolah-olah kau sudah melakukan hal yang besar. Yoon Sung : Berikan tahu kalau tidak ada daging. Nana : Tahu itu kacang-kacangan. Daging dari tanah Nana melihat TV dan berseru, itu Jaksa Kim Young Jo! Ada orang yang melakukan tugas besar seperti itu, sementara yang lain hanya tahu pilih-pilih makanan. Nana : Lihatlah bagaimana orang lain lari kesana sini menangkap koruptor, belajar dari itu, ok? belajar. Yoon Sung : apa benar2 mengagumkan? Nana : Jelas! dengan orang seperti Jaksa Kim, aku merasa sangat tenang. Lalu media mulai minta pendapat masyarakat. Rakyat marah dan mereka berkata : "Anggota Parlemen sudah mulai korupsi. Mereka hanya mempertunjukkan sandiwara saja. Parlemen benar2 melindungi pencuri-pencuri ini." "Aku pikir akan jauh lebih baik jika Kongres dibubarkan saja." "Siapa yang bisa benar-benar dipercaya di negeri ini?" "City Hunter yang membunuh penjahat seperti Lee Kyung Wan. City Hunter seharusnya diberikan medali." Nana : city Hunter? tidak jelek..City Hunter. City Hunter yang mengirim penjahat ke kantor Jaksa, siapa dia ? (Mungkin sejenis Hong Byuk Seo, Daemul? eh Nana..) Si Siti eh City Hunter-nya cuek dan tetap memilih makanan-nya. Apa benar tidak ada tahu? Bagaimana bisa hanya ada kimchi? Nana : Kenapa kau harus makan disini? Yoon Sung : Maaf. Yoon Sung pulang dan Nana membawakan kimchi untuknya. Aku selalu mendapat kiriman dari bibi, ambil saja. Nanti kalau kau ingin, aku tidak akan memberikannya. Yoon Sung menolak karena takut mobilnya bau kimchi. Nana berkata kalau baunya tidak akan menyebar. Nana mengucapkan terima kasih karena Yoon Sung sudah main dengan anak-anak. Bye. Di mobil, Yoon Sung menerima telp dari Ayahnya. Jin Pyo marah, hanya seperti itu? Rencanamu untuk penghancuran total? Jin Pyo : Bagaimana kau bisa mempercayai Jaksa untuk mengurusnya? Jaksa Penuntut adalah orang-orang yang sangat tidak memiliki kekuatan di hadapan politikus kuat. Yoon Sung : Tapi aku tetap ingin mempercayainya sekali. Jin Pyo : Percuma saja percaya. Strategi berpikirmu yang aneh itu akan menghantuimu, kau seharusnya membunuh orang itu. Yoon Sung tetap teguh, hanya itu caranya membuat orang mengutuk-nya selamanya. Yoon Sung pulang dan terkejut dengan tumpukan peralatan masak, wah ini..aku juga suka hahaha.. Yoon Sung bingung, apa ini? Peralatan dapur? Shik Joon bahagia sekali, Yoon Sung, Korea Selatan benar2 surga! Satu telp saja, maka mereka akan mengirimkan semuanya. Shik Joon promosi, penggorengan ini, tidak lengket meskipun tidak memakai minyak! Panci ini! bisa dipakai untuk memasak kubis dan kentang tanpa air! Ini hadiah. Huy Lian seharusnya tinggal disini. Paman jadi ingat mendiang istrinya, ini sayang sekali, bagaimana hidup bisa seperti ini? Huy Lian! Yoon Sung mengeluh : Aduh kepalaku. Apa kau bayar tagihan-nya? Kartu siapa yang kau gunakan? Shik Joon : Bagaimana bisa? aku kan baru datang. Yoon Sung : Paman, apa kau sudah gila? Apa kau menikah denganku? hahaha..credit cardnya jebol.. Shik Joon : Dasar anak nakal! Aku ingin memasakkan masakan ibu untukmu. Kenapa bicara seperti itu? Shik Joon tanya apa Yoon Sung sudah menemui ibunya. Kudengar dia masih hidup. Yoon Sung tidak peduli, lalu kenapa kalau aku menemuinya, dia lebih baik tanpa aku. Shik Joon membujuk, dia tetap saja ibumu. Darah lebih kental dari air! Yoon Sung tidak mau mendengarnya. Shik Joon menghela nafas, anak itu...lidahnya tajam tapi hatinya lembut. Shik Joon mengamati foto lama itu. wajah Presiden Choi sudah disobek oleh Jin Pyo dan Shik Joon kenal dengan lokasinya, eh..ini distrik 8? Bagian IT Blue House menghadap Presiden dan berkata kalau hacker itu seperti hantu. Apapun yang kami lakukan, kami tidak bisa melacak alamat IP-nya. Menteri : Bahkan jika kami melacaknya, itu berasal dari Blue House (la memang dari situ hahaha) sepertinya dia membajak untuk senang-senang. Untuk mempermalukan kemajuan IT Korea Selatan! Bunuh saja kami, Pak Presiden! Ki joon : Hacker itu mengambil kesempatan disaat aku tidak memperhatikan-nya. Ini karena aku mengabaikan tugasku. Saya bersedia mati untuk Menteri Presiden berkata saat ini, memperkuat keamanan sudah cukup. Jangan cemas berlebihan. Yang paling penting adalah mengurus penggelapan pajak. Lagipula ini anggota Parlemen yang membiarkan anak-anak kelaparan. Presiden : Kemarahan rakyat bisa dimengerti. Presiden ingin kesempatan ini diambil untuk menyadarkan semua peajbat negara. Anggota Konggres Lee, harus dihukum dengan berat sesuai undang-undang. Setelah orang IT pergi, Presiden bersama tangan kanan-nya dan lapor ada tiga name-tag militer di leher Lee Kyung Wan. Presiden terkejut : Kalung nama militer? Dia sudah menyelidiki mengenai militer itu, tapi keberadaan mereka tidak diketahui. Sepertinya identitas mereka dihapus. Meskipun ada kesamaan diantara mereka, yaitu sebagai mantan anggota tim khusus. Presiden ingin semua penyelidikan mengenai anggota militer itu dihalangi, untuk sementara ini. Paman Shik Joon mencari alamat Ibu Yoon Sung dan ia menemukannya. Shik Joon langsung menemui Yoon Sung. Yoon Sung : Apa lagi? setrika listrik dan satu set pisau dapur? apa kau juga pakai credit cardku? Tapi biasanya aku dapat sms.. Shik Joon kesal, bukan itu, kukira aku sudah menemukan... Apa? tanya Yoon Sung. Shik joon : Ibumu! Aku sudah menemukan dimana dia. Yoon Sung tidak tertarik, siapa yang sudah kau temukan? Ibu? ibu siapa? aku punya Ibu? Shik joon mohon, Yoon sung jangan seperti ini. Yoon Sung tidak punya waktu untuk mencari orang yang membuangnya. Aku sibuk sekali, jadi tolong keluar. Jadi Jin Pyo tidak terus terang dengan Yoon Sung. Shik Joon keluar tapi sebelumnya ia memberikan alamat ibu Yoon Sung. Carilah dia kalau kau sedang merasa senang. Alamat : Seoul bagian Timur Laut no. 77-9. Yoon Sung benar2 mencari ibunya dan melihat saat ibunya kerja di resto kecil. Yoon sung melihat ibunya dari jauh. Ibu Yoon sung sibuk melayani pelanggan. Seorang pria mendekati Kyung Hee. Apa anda Ny. Lee Kyung Hee? Kyung Hee membenarkan. Pria itu berkata ada yang ingin bertemu Kyung Hee. Kyung Hee : Siapa? Kyung Hee dibawa ke sebuah mobil dan ia terkejut saat melihat siapa di dalam mobil. IPresiden Choi! Kyung Hee tidak senang, tapi ia patuh untuk masuk ke dalam mobil. Yoon sung melihat ibunya masuk ke mobil, tapi tidak tahu siapa orang di dalam mobil dan tidak terlalu curiga. Yoon Sung berbalan kaget karena Lee Jin Pyo berdiri di tangga di belakangnya